Lubang pada lapisan ozon sedikit demi sedikit berhasil ditambal berkat kegigihan para pembuat kebijakan yang sangat peduli akan nasib Bumi. Namun dalam laporan terbaru, disebutkan bahwa upaya penambalan lubang ozon justru berkontribusi terhadap percepatan proses pemanasan global. kehadiran lubang pada ozon berdampak pada pembentukan awan basah yang warnanya lebih terang dari awan biasa yang melindungi kawasan Antartika, dan disebabkan emisi gas rumah kaca dua dekade lalu.
Chlorofluorocarbons, bahan kimia pada lemari pendingin dan kaleng penyemprot aerosol dituding sebagai biang keladi kerusakan ozon. Di bawah protokol internasional pada 1987, berbagai negara serentak melarang penggunaan bahan tersebut guna memperbaiki lubang ozon di wilayah Antartika. Peneliti lainnya, Judith Perlwitz dari University of Colorado menyebutkan, meski lapisan ozon berangsur pulih, emisi gas rumah kaca diperkirakan akan terus berkembang dan kian meluas.
Dia memprediksi bahwa peningkatan temperatur akan menyebabkan kecepatan angin turut meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini berdampak sama dengan efek pembentukan awan yang dimiliki lubang ozon saat ini. “Masa depan Bumi tidak hanya ditentukan oleh perbaikan lubang ozon. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa kita semakin meningkatkan penggunaan gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan kecepatan angin dari tahun ke tahun,” tandasnya.
source: http://wong168.wordpress.com/2010/04/20/tambal-lubang-ozon-perparah-global-warming/