Cuci Mata ke Jatiluwih, Surga Bali yang Permai - Bali memang selalu menarik untuk
ditelusuri. Anda mungkin sudah kenal dengan objek wisata Bedugul. Ini
adalah salah satu objek wisata terkenal di daerah Tabanan. Namun
sebenarnya Tabanan masih memiliki beberapa tempat menarik lain yang
sayang untuk dilewatkan, salah satunya adalah Jatiluwih. Jatiluwih pada
dasarnya merupakan sebuah desa yang menawarkan pemandangan alam yang
sangat indah. Jatiluwih mewakili alam Bali yang dikenal hijau
dan asri. Sawah yang terdapat di desa ini memiliki keunikan tersendiri,
yakni berbentuk terasering atau berundak. Berada di ketinggian 700
meter, hawa di tempat ini sangatlah sejuk. Anda tidak akan merasa lelah
seharian berjalan-jalan di tempat ini. Padi yang menghijau adalah salah
satu tontonan favorit dan banyak wisatawan datang kesini hanya untuk
mengabadikan foto mereka dengan latar belakang sawah yang luas.
Nama
Jatiluwih sendiri memiliki arti benar-benar indah, sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Menurut catatan sejarah, sebelum berubah nama
menjadi Jatiluwih, desa ini pernah diberinama Girikusuma. Pergantian
nama terjadi pada masa Pemerintahan Waturenggong sekitar tahun 1460 -
1552. Waktu itu, seorang pemuka agama bernama Ida Bagus Angker bersemedi
di tempat ini dilanjutkan dengan madiksa untuk menjadi seorang Pendeta.
Kemudian setelah dia mengikuti ritual mediksa dan menjadi seorang
pendera, nama desa ini berubah menjadi Jatiluwih. Sebuah tempat pemujaan
dibangun di tempat dia dulu melakukan meditasi. Tempat tersebut disebut
dengan Pura Gunung Sari.
Berkunjung ke Objek wisata Jatiluwih hampir
sama dengan ke Ubud. Disini lokasinya sangat tenang dan damai, sangat
berbeda dengan objek wisata Kuta atau sekitarnya. Namun begitu, ada
banyak hal yang bisa anda lakukan disini, misalnya anda bisa trekking
untuk menjelajahi hijaunya Desa Jatiluwih. Pemandangan yang anda lewati
pun sangat khas pedesaan. Setiap hari anda bisa melihat petani
beraktivitas di sawah, mulai dari menanam benih, mematang sawah,
membajak, dll. Berbicara soal proses penanaman sawah di Bali, khususnya
di Jatiluwih, melewati proses yang cukup panjang. Ada beberapa acara /
fase yang perlu diikuti oleh petani, seperti mapag toya, mebiyukukung,
dan ngendag. Itu tidak lain adalah karena masyarakat setempat masih
menjaga budaya lokal dengan sangat baik. Realisasinya juga bisa terlihat
dari cara bercocok tanam mereka yang masih sangat alami, yakni memakai
pupuk kandang. Satu lagi atraksi menarik yang sebaiknya tidak anda
lewatkan adalah upacara petoyan. Upacara ini dilakukan setiap 210 hari
sekali, tepatnya di hari Rabu Kliwon Ugu. Upacara ini berlangsung di
Pura Petali, dan ada berbagai atraksi hiburan disana, salah satunya
adalah tari-tarian khas Bali.
Melihat
dari semua keindahan yang ditawarkan, sangat pantas jika objek wisata Jatiluwih anda masukkan dalam daftar kunjungan anda saat ke Bali. Jaraknya
tidak terlalu jauh kok! Dari Denpasar hanya berjarak 48 km atau bisa
ditempuh dalam waktu sekitar satu jam jika perjalanan lancar. Setelah
puas berkeliling tempat ini, jangan lupa datang ke restoran yang
menyajikan berbagai menu khas Bali. Bagi anda yang hobi olahraga, anda
juga bisa bermain rakit di tempat ini. Transportasi di tempat ini tidak
susah, ada banyak jasa travel dan jasa rental mobil di bali yang
menyediakan tur ke tempat ini. Fasilitas sudah cukup lengkap, hanya saja
penginapan mungkin tidak akan semewah di Kuta karena memang tempat ini
masih berupa desa yang alami. Sedangkan fasilitas lain seperti toilet,
tempat parkir, wantilan, dsb, sudah cukup lengkap.
Nah, itu tadi sedikit informasi tentang Objek wisata Jatiluwih di Bali. Selamat berkunjung dan semoga liburan anda menyenangkan.