Banyak orang menyebut Kawah Ijen sebagai salah satu gunung berapi paling
menakjubkan di Indonesia. Objek Wisata Kawah Ijen terletak di Bondowoso, Jawa Timur. Kawah ini memiliki danau dengan volume 36 juta meter kubik. Danau ini kaya dengan kandungan
asam belerang dan hidrogen klorida. Ini adalah 2 zat asam terkuat yang pernah
ada. Bagian pinggir danau ini menyemburkan sebanyak 4 ton sulfur setiap
harinya. Di belahan bumi lainnya, gunung seperti Kawah Ijen juga ditemukan di
Jepang, yaitu Gunung Kusatsu-Shirane, dan di Kosta Rika, yaitu gunung berapi
Poas.
Untuk menjangkau tempat ini begitu mudah, anda bisa menggunakan kendaraan umum
maupun kendaraan pribadi. Di sekitar tempat ini sudah terdapat tempat
peristirahatan khusus yang dibuat untuk para wisatawan sebelum mendaki. Sebelum
berangkat ke Kawah Ijen sebaiknya anda mempersiapkan fisik terlebih dahulu.
Jarak antara terminal bawah dengan puncak kawah adalah sekitar 3 km, dan ini
hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jadi bagi anda yang tidak terbiasa
berjalan jauh, sebaiknya anda melatih fisik anda terlebih dahulu. Jika anda
ingin merasakan sensasi yang lebih menantang saat mendaki Gunung / Kawah Ijen,
anda bisa memakai berbagai moda transportasi off road seperti motor trail atau
sepeda gunung.
Karena kondisi jalan yang tidak cukup bagus, perlu waktu cukup
lama untuk menuju puncak Kawah Ijen. Persiapan lain yang sebaiknya tidak anda
tinggalkan adalah masker. Danau Kawah Ijen memiliki kandungan belerang yang
kuat, sehingga bisa meracuni tubuh jika anda terlalu banyak menghirupnya.
Yang membuat Kawah Ijen spesial adalah karena memiliki danau yang
merupakan danau asam terluas di dunia. Danau ini memiliki kedalaman sekitar 212
meter, kandungan asam didapatkan dari pencampuran air hujan dengan gas di dalam
perut bumi. Danaunya mengandung 600 ribu ton hidrogen
klorida, 200 ribu ton aluminium sulfat, dan 550 ribu asam sulfat. Penduduk
lokal bisa dengan mudah mengambil kandungan belerang di kawah ini.
Setiap tujuan wisata tentu memiliki keunikan tersendiri, begitu pula dengan objek wisata Kawah Ijen. Jika anda berada di puncak gunung ini pada pagi hari, anda akan bisa menyaksikan asap menyembur sangat kuat dari bagian dalam kawah. Ini adalah salah satu momen yang sangat disukai oleh para wisatawan, tak heran jika tempat ini sering dikunjungi oleh turis, baik lokal maupun asing. Secara geologi, Kawah Ijen terbentuk dari letusan gunung Ijen. Setelah meletus, gunung tersebut membentuk lubang yang sangat besar, kemudian dipenuhi oleh air dan membentuk kawah.
Yang menarik dari danau ini adalah memiliki warna hijau toska. Tidak hanya kawahnya saja yang menjadi pusat perhatian di tempat ini, di bagian tenggara anda akan menemukan lapangan solfatara. Ini merupakan dinding Kawah Ijen yang selalu menyemburkan gas dengan kandungan sulfur sangat tinggi. Oleh sebab itu sering tercium bau menyengat jika anda berada di sekitar area ini.
Di sekitar objek wisata Kawah Ijen terdapat sebuah Dam. Bangunan berbahan beton ini dibuat pada jaman penjajahan Belanda, fungsinya adalah mengatur ketinggian air. Namun saat ini dam tersebut tidak berfungsi secara optimal karena terjadi kebocoran di bagian bawahnya. Kebocoran di bagian bawah menyebabkan pembentukan gypsum yang merupakan hasil dari reaksi sulfat dan kalsium yang terdapat di dalam air atau di bebatuan. Lapangan gipsum merupakan salah satu tontonan paling menarik di sekitar area Kawah Ijen.
Setiap tujuan wisata tentu memiliki keunikan tersendiri, begitu pula dengan objek wisata Kawah Ijen. Jika anda berada di puncak gunung ini pada pagi hari, anda akan bisa menyaksikan asap menyembur sangat kuat dari bagian dalam kawah. Ini adalah salah satu momen yang sangat disukai oleh para wisatawan, tak heran jika tempat ini sering dikunjungi oleh turis, baik lokal maupun asing. Secara geologi, Kawah Ijen terbentuk dari letusan gunung Ijen. Setelah meletus, gunung tersebut membentuk lubang yang sangat besar, kemudian dipenuhi oleh air dan membentuk kawah.
Yang menarik dari danau ini adalah memiliki warna hijau toska. Tidak hanya kawahnya saja yang menjadi pusat perhatian di tempat ini, di bagian tenggara anda akan menemukan lapangan solfatara. Ini merupakan dinding Kawah Ijen yang selalu menyemburkan gas dengan kandungan sulfur sangat tinggi. Oleh sebab itu sering tercium bau menyengat jika anda berada di sekitar area ini.
Di sekitar objek wisata Kawah Ijen terdapat sebuah Dam. Bangunan berbahan beton ini dibuat pada jaman penjajahan Belanda, fungsinya adalah mengatur ketinggian air. Namun saat ini dam tersebut tidak berfungsi secara optimal karena terjadi kebocoran di bagian bawahnya. Kebocoran di bagian bawah menyebabkan pembentukan gypsum yang merupakan hasil dari reaksi sulfat dan kalsium yang terdapat di dalam air atau di bebatuan. Lapangan gipsum merupakan salah satu tontonan paling menarik di sekitar area Kawah Ijen.
Untuk memulai pendakian menuju puncak Kawah Ijen, anda harus memulainya dari
pos Perhutani di lereng gunung Ijen. Dari sini anda mendaki selama kurang lebih 1,5
hingga 2 jam. Dalam perjalanan anda akan bertemu dengan para pengangkut
belerang. Iya, kandungan belerang yang tinggi di Kawah Ijen sering dimanfaatkan
penduduk untuk berbagai hal. Selanjutnya anda akan tiba di bibir kawah, disini
anda akan melihat danau tertutup kabut dan asap belerang.
Di dasar kawah anda bisa melihat lokasi pengambilan belerang. Pemandangan lain yang bisa anda saksikan disini adalah lelehan fumarol yang membentuk gundukan berwarna kuning cerah. Gundukan tersebut merupakan bebatuan belerang yang biasanya dicongkel dengan linggis untuk selanjutnya diangkut keluar. Anda sebaiknya berkunjung ke Objek wisata Kawah Ijen pada pagi hari karena pemandangannya benar-benar eksotis.
Di dasar kawah anda bisa melihat lokasi pengambilan belerang. Pemandangan lain yang bisa anda saksikan disini adalah lelehan fumarol yang membentuk gundukan berwarna kuning cerah. Gundukan tersebut merupakan bebatuan belerang yang biasanya dicongkel dengan linggis untuk selanjutnya diangkut keluar. Anda sebaiknya berkunjung ke Objek wisata Kawah Ijen pada pagi hari karena pemandangannya benar-benar eksotis.