Mengenang Film Jadul yang Pernah Merajai Perfilman
LENSAINDONESIA.COM: Sekarang mungkin sulit bagi kita untuk menemukan film kolosal asli Indonesia yang menceritakan tentang kehidupan jaman kerajaan. Jaman dulu, film-film seperti itu justru laris bak jamur di musim hujan. Tapi sekarang para jagoan-jagoan itu telah dilupakan. Siapa sajakah mereka.
Film-film seperti Saur Sepuh, Turur Tinular, Karmapala, Prabu Siliwangi dan sebagainya, dulu pernah menyihir kita dengan aksi aksi bertarungnya, walaupun efek berkelahinya masih jadul. Setidaknya film-film seperti itu banyak mengandung pelajaran hidup dan contoh-contoh penerapan norma.
Dibandingkan dengan film-film jaman sekarang, film sekarang justru lebih menekankan pada adegan percintaan yang tidak mendidik.
Sebaliknya, dari film-film kolosal itulah muncul jagoan-jagoan yang tangguh yang menjadi bahan pembicaraan anak-anak yang menyaksikanya. Dan dari banyak jagoan, ada 10 jagoan yang terbaik. Dan jagoan-jagoan ini merupakan yang paling berpengaruh dalam dunia film kolosal Indonesia pada waktu itu.
Berikut daftar 10 jagoan kolosal:
Satrio Madangkara (Brahma Kumbara)
Mungkin inilah jagoan yang paling dikenal oleh sebagian orang tua kita, karna acara Saur sepuh (acara yang menampilkan satrio madangkara) adalah salah satu dedengkot film kolosal indonesia), Film saur sepuh ini diadaptasi dari sandiwara radio yang pertama kali disiarkan pada tahun 1988. cerita pada zaman kerajaan padjajaran Kerajaan Pajajaran ini dilakoni oleh tokoh utama brahma kumbara sebagai raja yang sakti mandraguna lagi rupawan.
Damar Wulan
Damar Wulan adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa Timur. Kisah yang pernah populer ditengah masyarakat Jawa Timur . Kisah ini bercerita tentang perseturuan antar sang jagoan yaitu damar wulah sendiri melawan Minak jinggo dalam memperebutkan wanita dan kerajaan
Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi adalah tokoh pendekar yang menjadi raja di kerajaan sunda dan padjajaran. Kisah Prabu siliwangi ini diangkat dari cerita legenda yang berdasarkan prasasti batutulis. film kolosal ini di siarkan di SCTV dengan judul Prahar Prabu Siliwangi.
Jaka Sembung
Pada zaman penjajahan Belanda, Jaka Sembung alias Parmin (Barry Prima) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan Belanda yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Belanda mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar (S. Parya) kalah disusul Si Hitam (W.D Mochtar) memiliki ajian Rawarontek yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.
Jaka Tingkir
Pendekar sakti yang kelak menguasai kerajaan pajang ini memang sudah mempunyai kesaktian sejak kecil, Dari remaja ia sudah gemar bertapa. Dan salah satu cerita paling terkenal tentang kesaktianya adalah bagaimana ia bisa bertarung mengalahkan buaya sehingga bisa menundukkan buaya itu dan menjadikanya menjadi abdi
Angling Dharma
Prabu Angling Dharma adalah seorang pendekar yang kemudian bisa menjadi raja malwapati setelah menang dalam pertarungan melawan batik madrim. Ia dikenal sakti mandraguna serta mempunyai ilmu yang membuatnya bisa berbicara dengan hewan. Ia juga mempunyai teman seekor naga yang selalu setia membantunya jika ia sedang dalam kesulitan
Sembara
Sembara adalah tokoh jagoan yang utama dalam film kolosal misteri gunung merapi atau yang sering dikenal sebagai mak lampir. Ia digambarkan sebagai golongan aliran putih yang berusaha melawan aliran hitam yang di pimpin oleh nenek sihir mak lampir. Dalam kisah misteri gnung merapi, ia juga diceritakan melawan penjajahan belanda bersama para kyai
Si Buta dari gua Hantu
Nama asli si Buta adalah Barda Mandrawata, seorang tokoh tani di daerah banten yang ingin menuntut balas atas perbuatan si mata malaikat yang telah berbuat onar dan membunuh calon menantunya. Ian rajin bertapa di Gua hantu hingga ia menjadi sakti. di sinilah ia membutakan matanya dengan menyilangkan golok ke matanya, tapi kebutaanya justru menjadikanya lebih sakti. Perjalanan menutut balas barda selalu ditemani seekor kera mungil yang setia yang bernama kliwon.
Wiro Sableng
Wiro sableng atau pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan namaSinto Weni atau sinto gendeng Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah “212″ di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru.
Arya Kamandanu
Arya kamandanu adalah pendekar ahli pedang yang sangat hebat di zaman kerajaan majapahit. Ia mempunyai pedang naga puspa yang didapatkan dari seorang perantau asal cina yang mati. Di kisah tutur tinular. Ia adalah tokoh kompleks, di satu sisi, ia berperan sebagai orang yang lembut dan jatuh cinta dengan mei shin, di satu sisi, ia harus berperan sebagai seorang pengembara, dan di sisi lain ia berperan sebagai tokoh pendekar yang harus berjuang membela kerajan majapahit dari serbuan pemberontakan nambi, sora, kuti, dan lain-lain.