Berikut ini cerita lucu tentang kondisi neraka khusus orang Indonesia.
Adalah orang perampok kawakan asal Indonesia yang mati tertembak polisi ketika sedang merampok bank. Begitu meninggal, nyawanya langsung di kirim ke neraka.
Di pintu masuk neraka, terpampang tulisan nama-nama negara seperti, Inggris, Amerika, Rusia, Jepang dan lainnya termasuk Indonesia. Setelah bertanya ke bagian informasi, ternyata neraka itu dibagi-bagi sesuai dengan asal setiap orang, tapi siapapun boleh memilih ke neraka negara mana saja.
Karena si perampok ini ngefans sama celebrities Amerika, akhirnya dia memilih masuk ke pintu neraka Amerika. Pintu di buka, ternyata tidak banyak orang yang antri.
“Kalian diapain di sini?” dia bertanya kepada salah satu yang antri.
“Pertama kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam, lalu didudukkan lagi di atas kursi paku selama satu jam, terakhir disiram dengan bensin dan disulut api sambil menunggu setan Amerika datang yang akan mencabik kita sepanjang sisa hari.”
Karena kedengarannya tidak menyenangkan, si perampok tadi pindah ke pintu neraka negara lain. Mulai dari Rusia, Inggris, Jepang dan negara-negara lain. Tapi, perlakuan di sana sama semua seperti di neraka Amerika.
Akhirnya dia memutuskan untuk ke neraka orang Indonesia, siapa tahu perlakuannya lebih menyenangkan. Pintu dibuka, dia kaget. Banyak sekali orang yang antri di sini, bahkan orang-orang dari negara lain ikut berdesak-desakan.
“Kalian diapain di sini?” dia bertanya kepada salah satu orang Indonesia yang ikut antri.
“Pertama kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam, lalu didudukkan lagi di atas kursi paku selama satu jam, terakhir disiram dengan bensin dan disulut api sambil menunggu setan Indonesia datang yang akan mencabik kita sepanjang sisa hari.”
"Lho! Itu kan sama persis dengan neraka-neraka yang lain?!” si perampok ‘ga habis pikir. “Tapi, kenapa orang yang antri lebih banyak ketimbang di neraka tetangga sebelah?”
"Mas, di sini service-nya sangat-sangat buruk; kursi listriknya nggak nyala karena listrik sering mati, kursi pakunya nggak ada - tinggal pakunya aja karena kursinya sering diperebutkan, bensinnya juga ‘ga ada tuh - harganya melambung tinggi, panitia ‘ga sanggup beli,” kata orang tadi. “Dan yang paling enak, setannya itu dulu anggota DPR, jadi dia cuman dateng, tanda tangan absen, langsung pulang…”
http://cahayaku-cahayamu.blogspot.com/2011/06/cerita-dari-neraka-indonesia.html