Skip to main content

Pesisir Kalimantan Timur Masih Dihuni Banyak Monster

Buaya Muara atau buaya Bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.
 
Buaya Muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga “terluas” di dunia. Buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu saja perairan Indonesia dan Australia.

Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.

Kedua ekor buaya muara ini pernah menggegerkan masyarakat Kaltim pada tahun 1996 karena telah memangsa dua manusia di dua tempat terpisah hanya dalam selisih waktu  satu bulan.  Lalu penduduk dipimpin pawang buaya yang sangat berpengalaman di Kutai, memburu dan membunuh kedua buaya ini untuk mengeluarkan potongan tubuh korban yang tertinggal di dalam perutnya. 

Buaya pertama yang memangsa Ny Hairani (35) ditangkap pada 8 Maret 1996 di sungai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta (kini masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur). Buaya ini berkelamin jantan berusia sekitar 70 tahun, panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg dan lingkar perut 1,8 meter.

Sementara buaya kedua yang memangsa seorang pria bernama Baddu (40) di Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak (Kabupaten Kukar) ditangkap pada tanggal 10 April 1996. Buaya berkelamin betina ini memiliki panjang 5,5 meter, berat 200 kg dengan lingkar perut sekitar 1 meter. Setelah itu, kedua buaya yang dijuluki “monster dari Sangatta” tersebut diawetkan dan dipajang di Museum Kayu Tuah Himba, Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.(vb-01/foto:tribunkaltim)


source: http://www.vivaborneo.com/di-pesisir-kalimantan-timur-masih-banyak-dihuni-monster.htm/comment-page-1#comment-13504

Popular posts from this blog

Berikut Adalah Daftar Gaji Bos-Bos BUMN

Fenomena Ayam Kampus

Daftar Eco Racing

Mau tau mengenai Eco Racing? Berikut daftar agen eco racing mitra kami.  Cara Bergabung Eco Racing . Cara Daftar Member Eco Racing . Cara Daftar Agen Eco Racing . Agen Eco Racing Batam Center . Agen Eco Racing Batam . Cara Bergabung Eco Racing . Stokis Eco Racing Batam . Distributor Eco Racing Batam . Agen Eco Racing Tegal . Eco Racing Tegal . Distributor Eco Racing Tegal . Eco Racing Batam Distributor Eco Racing Batam . Stokis Eco Racing Tegal . Distributor Eco Racing Tegal . Jual Eco Racing Tegal . Agen Eco Racing Tegal . Stockist Eco Racing Tegal . Agen Eco Racing di Tegal . Agen Eco Racing Tegal . Eco Racing di Tegal . Eco Racing Malaysia . Distributor Eco Racing Malaysia . Eco Racing Johor Bahru . Distributor Eco Racing Johor Bahru . Jual Eco Racing Johor Bahru . Eco Racing Brunei . Agen Eco Racing Brunei . Jual Eco Racing Brunei . Stokis Eco Racing Brunei . Distributor Eco Racing Brunei Eco Racing Brunei . Ejen Eco Racing Brunei . Eco Raci...