Saat berkunjung ke Indonesia, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tak hanya menyerukan persatuan dan toleransi ke seluruh dunia. Dia mendadak juga jadi ‘Duta Bakso’. Ketika mengenang masa kecilnya di Jakarta, tak lupa Obama menyinggung makanan kesukaannya saat kecil itu.
“Bakso, nasi goreng… semuanya enak!” kata Obama saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan. Tak cuma itu, saat berpidato di kampus UI, presiden negara adikuasa ini juga menirukan gaya penjual bakso berseru menjajakan dagangannya. “Baksooo!” katanya, disambur gerrr hadirin
.
.
Gara-gara promosi Obama itu, sejumlah situs berita Amerika Serikat misalnya, Nola.com, CDA Press.com, dan Boston Globe memuat tulisan yang membahas soal bakso, termasuk resep dan cara membuatnya. Tulisan itu diberi judul ‘Bakso: the soup President Obama loved as a child’ atau ‘bakso: sup kesukaan Presiden Obama waktu kecil’.
Seperti dimuat situs-situs itu, bakso didefinisikan sebagai sup bakso yang gurih, dilengkapi mie, cay sim, pangsit, tahu, bawang merah goreng, dan telur rebus. Bakso diberi predikat ‘jajanan nasional Indonesia’ yang hampir bisa ditemukan setiap saat di seluruh pelosok negeri ini.
“Saat orang nongkrong di malam hari dan merasa lapar, mereka bisa makan bakso,” kata Djoko Supatmono, executive chef Satay Junction, restoran Indonesia di New York, seperti dimuat CDAPress.com, Selasa, 16 November 2010.
Dijelaskan di situs itu, bakso punya banyak variasi dan terus berevolusi–mulai dari ukurannya yang bulat kecil sampai sebesar bola golf, bahkan bola tenis. Bahan dasarnya juga bervariasi, seperti daging sapi, ayam, ikan, ada juga babi. Namun, umumnya, bakso dibuat dari daging sapi, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim dan tidak makan babi.
“Sup ini punya banyak tampilan, tapi yang pasti selalu terdiri dari bakso, mie, dan kuah,” kata Ken Woytisek, instruktur koki masakan Asia di Institut Kuliner Amerika, St. Helena, California.
Ditambahkan dia, asal-usul bakso masih misterius. Kuah dan mie diduga berasal dari China. Namun baksonya diduga kuat merupakan pengaruh kuliner Belanda. Tapi, ia masih bertanya-tanya bagaimana bisa bakso jadi jajanan kaki lima di Indonesia.
Sementara itu, James Oseland, Pemimpin Redaksi Majalah Saveur, mengaku tak tahu bahan-bahan apa yang digunakan untuk membuat bakso, selain daging. “Mungkin lebih baik kita tidak tahu. Ini seperti hot dog,” kata dia, setengah bercanda.
Dan meskipun varian sup bakso bisa ditemukan di negara-negara di seluruh Asia Tenggara, namun Oseland memberi apresiasi khusus untuk bakso Indonesia. “Versi Indonesia akan menjadi raja, nenek moyang dari semua sup bola daging di Asia Tenggara.”
Namun, soal bakso mana yang layak juara di Indonesia masih jadi perdebatan. “Orang di Indonesia tak pernah lelah memperdebatkan bakso mana yang paling enak,” kata Woytisek.
Namun, ada dua kriteria untuk menyatakan bakso mana yang enak: mie yang al dente (halus dan gurih) dan bakso yang sempurna. “Yang membuat bakso enak adalah tingkat kekenyalannya,” kata Oseland. “Dan ada semacam pembumbuan yang halus. Keberhasilan memadukan bumbu dan daging itulah yang membedakan bakso yang enak dengan bakso biasa-biasa saja.”
source: http://solocybercity.wordpress.com/2010/11/16/obama-jadi-duta-bakso-untuk-indonesia/