Akhirnya Kokolot Perintahkan Para Dukun Baduy Turun Gunung Menghentikan Semburan Lumpur Lapindo - Para Dukun Baduy Turun Gunung Membantu Hentikan Semburan Lumpur Lapindo - Sebanyak 13 utusan dari suku Baduy akan melakukan ritual untuk menghentikan semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. "Kami diutus Kokolot (sesepuh) Baduy dalam dan Baduy luar untuk melakukan ritual adat panambaan (menyembuhkan) lumpur Lapindo," kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten, Jaro Daenah, seusai menemui Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
Utusan dari suku Baduy, Banten menemui Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya. TEMPO/FatkhurRohman Taufiq
Mereka menemui Saifullah Yusuf untuk meminta izin menjalankan ritual, Selasa sore ini (12/10). Jaro Daenah mengatakan, mengatasi semburan lumpur Lapindo adalah juga tanggung jawab mereka.
Menurut Jaro Daenah, Jawa Timur dalam pandangan suku Baduy adalah kaki dari alam, sehingga jika ada penyakit termasuk bencana Lapindo maka sudah merupakan kwajiban dari mereka untuk melakukan penyembuhan. Suku Baduy merasa semburan lumpur Lapindo akibat kesalahan mereka yang tidak bisa menjaga alam.
Ritual dilakukan melalui upacara adat dengan membakar kemenyan, suguhan nasi tumpeng, serta melakukan doa-doa bersama di sekitar semburan lumpur. "Pesan dari kokolot, ritual harus dilakukan hari Selasa sore ini," ujarnya.
Dengan mengenakan baju khas Baduy yaitu baju pangsi, topi lonar serta tas koja yang terbuat dari serat pohon, 13 utusan suku baduy ke Jawa Timur menggunakan sebuah Bus.
Biaya transportasi maupun akomodasi selama menjalankan ritual ditanggung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Sebelum menggelar ritual menghentikan semburan lumpur Lapindo, para tokoh adat Baduy tersebut telah menggelar berbagai ritual, di antaranya menghentikan letusan Gunung Merapi dan Gunung Galunggung.
Gus Ipul –sapaan akrab Saifullah Yusuf menyambut baik kedatangan utusan suku Baduy. Menurut Gus Ipul, seluruh usaha untuk menghentikan semburan Lumpur di Porong, termasuk yang bersifat ilmiah maupun ritual keagamaan dan adat memang diperlukan. "Saya dukung, karena saya termasuk yang percaya pada hal-hal seperti ini," tuturnya.
Setelah meminta izin Gus Ipul, utusan suku Baduy itu kemudian diantar beberapa staf Gus Ipul ke lokasi semburan. Ritual rencannya digelar selama satu jam di lokasi terdekat dari pusat semburan.
source( tempointeraktif.com )