Para ilmuwan terkejut begitu mengetahui bahwa alat kelamin makhluk ini punya panjang yang sama dengan tubuhnya. Ini merupakan makhluk dengan alat kelamin terpanjang di dunia bila dibandingkan dengan porsi tubuhnya.
Adalah Dr Alexander Arkhipin, pakar perikanan laut dalam dari Departemen Perikanan Pemerintah Kepuluauan Falkland (Malvinas) yang berbasis di Stanley, yang menemukan seekor cumi-cuma raksasa sedang ereksi ini.
Panjang alat kelamin cumi-cumi jantan itu sepanjang tubuhnya sendiri, termasuk lapisan bagian luar tubuh, kepala, dan tentakelnya. Ini merupakan kali pertama bagi ilmuwan tersebut mengetahui adanya alat kelamin jantan yang jika sedang ereksi maka panjangnya bisa sama dengan tubuh binatang yang dimaksud.
Cumi-cumi jenis laut dalam itu menggunakan penisnya untuk membuahi dengan cara menyemprotkan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina. Peneliti Malvinas melihat bagaimana cumi raksasa melaksanakan kawin di dalam laut.
"Cumi-cumi dewasa itu ditangkap pada sebuah penelitian di laut dalam di Pantagonia. Kami mengambil cumi-cumi itu dari alat penangkap dalam keadaan hampir mati, sementara tentakelnya masih bergerak, dan alat kelamin di kulitnya mengecil dan membesar," kata Dr Alexander dikutip BBC, Rabu (7/7/2010).
Ketika peneliti membuka cumi-cumi itu, tampak ada alat kelamin yang hanya sedikit mencuat dari bagian tubuhnya. Tiba-tiba, alat kelamin itu mengalami ereksi. Anehnya, dokter tersebut memaparkan bahwa alat kelamin itu cepat memanjang mencapai 67 cm atau sama dengan panjang tubuhnya secara keseluruhan.
Para pakar biologi lebih banyak mengetahui kebiasaan kawin kelompok cephalopods atau kelompok cumi-cumi laut dangkal dan gurita.
Cumi-cumi menggunakan lapisan badan bagian luarnya untuk bergerak dengan dorongan semprotan air dan untuk bernapas. Makhluk-makhluk ini juga harus menyembunyikan organ-organ seksualnya dalam struktur tubuhnya itu. Hal inilah yang bisa memicu cumi-cumi jantan menyemprotkan sperma ke tubuh betina.
Bagaimana ikan ini bisa menyalurkan spermanya keluar bagian luar tubuhnya itu, dan bagaimana pula sperma tersebut bisa tetap berada di sana sementara air dengan deras mengalir melalui rongga lapisan tubuh bagian luar sehingga cumi-cumi betina bisa pula bergerak dan bernapas?
Kelompok cumi-cumi air dangkal memiliki satu tentakel khusus untuk melakukan tugas itu. Cumi-cumi jenis air dangkal ini memiliki alat kelamin berukuran pendek yang menghasilkan sperma, kemudian salah satu dari delapan tentakelnya mengalihkan sperma ini ke bagian penerima cumi-cumi betina.
Bagian penyimpan sperma ini terletak di badan kulit dan bagian dalam. Sementara itu, cumi-cumi air dalam menggunakan metode yang lebih primitif, yang melibatkan penyemprotan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina.
Adalah Dr Alexander Arkhipin, pakar perikanan laut dalam dari Departemen Perikanan Pemerintah Kepuluauan Falkland (Malvinas) yang berbasis di Stanley, yang menemukan seekor cumi-cuma raksasa sedang ereksi ini.
Panjang alat kelamin cumi-cumi jantan itu sepanjang tubuhnya sendiri, termasuk lapisan bagian luar tubuh, kepala, dan tentakelnya. Ini merupakan kali pertama bagi ilmuwan tersebut mengetahui adanya alat kelamin jantan yang jika sedang ereksi maka panjangnya bisa sama dengan tubuh binatang yang dimaksud.
Cumi-cumi jenis laut dalam itu menggunakan penisnya untuk membuahi dengan cara menyemprotkan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina. Peneliti Malvinas melihat bagaimana cumi raksasa melaksanakan kawin di dalam laut.
"Cumi-cumi dewasa itu ditangkap pada sebuah penelitian di laut dalam di Pantagonia. Kami mengambil cumi-cumi itu dari alat penangkap dalam keadaan hampir mati, sementara tentakelnya masih bergerak, dan alat kelamin di kulitnya mengecil dan membesar," kata Dr Alexander dikutip BBC, Rabu (7/7/2010).
Ketika peneliti membuka cumi-cumi itu, tampak ada alat kelamin yang hanya sedikit mencuat dari bagian tubuhnya. Tiba-tiba, alat kelamin itu mengalami ereksi. Anehnya, dokter tersebut memaparkan bahwa alat kelamin itu cepat memanjang mencapai 67 cm atau sama dengan panjang tubuhnya secara keseluruhan.
Para pakar biologi lebih banyak mengetahui kebiasaan kawin kelompok cephalopods atau kelompok cumi-cumi laut dangkal dan gurita.
Cumi-cumi menggunakan lapisan badan bagian luarnya untuk bergerak dengan dorongan semprotan air dan untuk bernapas. Makhluk-makhluk ini juga harus menyembunyikan organ-organ seksualnya dalam struktur tubuhnya itu. Hal inilah yang bisa memicu cumi-cumi jantan menyemprotkan sperma ke tubuh betina.
Bagaimana ikan ini bisa menyalurkan spermanya keluar bagian luar tubuhnya itu, dan bagaimana pula sperma tersebut bisa tetap berada di sana sementara air dengan deras mengalir melalui rongga lapisan tubuh bagian luar sehingga cumi-cumi betina bisa pula bergerak dan bernapas?
Kelompok cumi-cumi air dangkal memiliki satu tentakel khusus untuk melakukan tugas itu. Cumi-cumi jenis air dangkal ini memiliki alat kelamin berukuran pendek yang menghasilkan sperma, kemudian salah satu dari delapan tentakelnya mengalihkan sperma ini ke bagian penerima cumi-cumi betina.
Bagian penyimpan sperma ini terletak di badan kulit dan bagian dalam. Sementara itu, cumi-cumi air dalam menggunakan metode yang lebih primitif, yang melibatkan penyemprotan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina.
source: http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2010/07/inilah-makhluk-yang-memiliki-kelamin.html