Namanya Elang Gumilang. Usianya 25 Tahun. Bicaranya santun dan berbobot. Baju kemeja yang digunakan mirip yang digunakan orang kebanyakan. "Banyak dijual di pasar," katanya lalu tertawa.
Namun siapa sangka pemuda yang baru lulus IPB (Institut Pertanian Bogor) bulan lalu ini adalah miliarder muda. Omzet perusahaanya kini mencapai Rp 211 miliar. Elang, demikiandia disapa, adalah CEO dari Elang Grup. Sebuah induk perusahaan dari tiga anak perusahaan yakni PT Elang Semestaguna, PT Bild Consulting,dan PT Bumi Karsa Semesta. Perusahaannya bergerak dari pertambangan, properti, pelatihan bisnis , hingga periklanan. "Saya berangkat dari bisnis properti," kata Elang.
Beberapa tahun lalu, Elang bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang anak muda di SMU 1 Bogor. Dari keluarga biasa-biasa dan tidak terpandang. Namun bakat wirausahanya telah muncul. Pulang sekolah, Elang langsung mengganti pakaian sekolah. "Saya langsung jualan keliling donat," kata Elang yang ditemui Tribunnews.com dan Surya di sela "Wirausaha Mandiri" di Ritz Carlton SCBD Jakarta, Kamis (1/7/2010).
Tak hanya itu, Elang mencoba mencari peruntungan dengan menjadi penjual minyak goreng keliling, bahkan tukang sepatu. Semuanya dilakukan ketika masih di bangku kelas 3 SMU. Tekadnya agar kelak ketika memasuki perguruan tinggi dia bisa membiayai sendiriuang kuliahnya.
Ketika diterima menjadi mahasiswa IPB, watak wirausaha Elang kian terasah. Berbekal modal dari bantuan teman-temannya, Elang mencari lahan kosong di daerah Bogor. Membuat hunian sederhana dan dikreditkan kepada masyarakat miskin. Hasilnya terus berkembang. Hingga kemudian, Elang dikenal sebagai pelopor perkreditan rumah (sejenis kompleks perumahan) layak huni bagiwarga miskin.
"Lalu saya dapat bantuan dana dari bank. Saya bersyukur sekali," kata Elang. "Banyak warga miskin namun punya penghasilan yang belum memiliki rumah. Saya membuatkan rumah mereka. DP (uang muka) Rp 1,5 juta dan cicilan per bulan Rp 200-an ribu. Mereka berterima kasih dan saya pun bisa menjalankan bisnis," kata Elang. Watak wirausaha Elang tak sampai disitu. Untuk memutar dana investasi, Elang pun meminjami warga kurang mampu dana maksimal Rp 300 ribu yang pengembaliannya bisa dicicil (kredit ).
Dua tahun berjalan bisnis Elang kian berkembang. Dia mulai dikenal dimana-mana. Hingga memutuskan untuk memasuki bisnis lain diluar properti misalnya tambang pasir dan usaha percetakan.
Kini dengan bisnisnya yang beromzet miliaran rupiah per tahun tersebut, Elang telah memiliki puluhan karyawan dengan 7 kantor cabang di beberapa wilayah. Tak ayal berbagai penghargaan telah diraihnya diantaranya Juara I Wirausaha Muda Mandiri (2007) dan dan Juara Lelaki Sejati Pengobar Inpirasi 2009 versi Bentoel.
Muda, kaya, dan tampan. Untuk menghindari godaan, Elang memutuskan mengakhiri masa lajangnya beberapa bulan lalu dengan menyunting seorang pujaan hatinya. "Takut banyak godaan, Mas," katanya menutup pembicaraan.
Namun siapa sangka pemuda yang baru lulus IPB (Institut Pertanian Bogor) bulan lalu ini adalah miliarder muda. Omzet perusahaanya kini mencapai Rp 211 miliar. Elang, demikian
Beberapa tahun lalu, Elang bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang anak muda di SMU 1 Bogor. Dari keluarga biasa-biasa dan tidak terpandang. Namun bakat wirausahanya telah muncul. Pulang sekolah, Elang langsung mengganti pakaian sekolah. "Saya langsung jualan keliling donat," kata Elang yang ditemui Tribunnews.com dan Surya di sela "Wirausaha Mandiri" di Ritz Carlton SCBD Jakarta, Kamis (1/7/2010).
Tak hanya itu, Elang mencoba mencari peruntungan dengan menjadi penjual minyak goreng keliling, bahkan tukang sepatu. Semuanya dilakukan ketika masih di bangku kelas 3 SMU. Tekadnya agar kelak ketika memasuki perguruan tinggi dia bisa membiayai sendiri
Ketika diterima menjadi mahasiswa IPB, watak wirausaha Elang kian terasah. Berbekal modal dari bantuan teman-temannya, Elang mencari lahan kosong di daerah Bogor. Membuat hunian sederhana dan dikreditkan kepada masyarakat miskin. Hasilnya terus berkembang. Hingga kemudian, Elang dikenal sebagai pelopor perkreditan rumah (sejenis kompleks perumahan) layak huni bagi
"Lalu saya dapat bantuan dana dari bank. Saya bersyukur sekali," kata Elang. "Banyak warga miskin namun punya penghasilan yang belum memiliki rumah. Saya membuatkan rumah mereka. DP (uang muka) Rp 1,5 juta dan cicilan per bulan Rp 200-an ribu. Mereka berterima kasih dan saya pun bisa menjalankan bisnis," kata Elang. Watak wirausaha Elang tak sampai disitu. Untuk memutar dana investasi, Elang pun meminjami warga kurang mampu dana maksimal Rp 300 ribu yang pengembaliannya bisa dicicil (
Dua tahun berjalan bisnis Elang kian berkembang. Dia mulai dikenal dimana-mana. Hingga memutuskan untuk memasuki bisnis lain diluar properti misalnya tambang pasir dan usaha percetakan.
Kini dengan bisnisnya yang beromzet miliaran rupiah per tahun tersebut, Elang telah memiliki puluhan karyawan dengan 7 kantor cabang di beberapa wilayah. Tak ayal berbagai penghargaan telah diraihnya diantaranya Juara I Wirausaha Muda Mandiri (2007) dan dan Juara Lelaki Sejati Pengobar Inpirasi 2009 versi Bentoel.
Muda, kaya, dan tampan. Untuk menghindari godaan, Elang memutuskan mengakhiri masa lajangnya beberapa bulan lalu dengan menyunting seorang pujaan hatinya. "Takut banyak godaan, Mas," katanya menutup pembicaraan.
source: tribunnews.com