Buaya muara di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, kembali memakan korban. Kali ini giliran Ahmad, bocah SD kelas V Kecamatan Sandaran, Kutai Timur, diterkam buaya hingga badannya tercabik-cabik dan kepalanya hancur.
Ahmad semula bermain bersama dua temannya di Sungai Karangan di desa tersebut, Senin (6/6/2010) mulai sekitar pukul 13.30 Wita setelah sebelumnya berkumpul di jamban pinggir sungai. Tiba tiba seekor buaya panjang sekira 4 meter muncul, menerkam kepala Ahmad.
Sedangkan dua temannya kabur berenang sekuat tenaga menepi dan naik ke darat. Setelah minta tolong pada orangtuanya, warga dari kampung tersebut langsung mencari korban dengan menyusuri ruas sungai Karangan.
Pencarian dilakukan dengan ketinting dibantu juga seorang personel Brimob dengan membawa senapan laras panjang. Pencarian berlangsung sekitar 3 jam sambil mengamati seekor buaya yang timbul tenggelam di sungai.
Sekitar pukul 16.30 Wita, buaya pemangsa akhirnya terlihat di dekat pohon bambu di pinggir sungai. Saat itu warga langsung mendekat. Buaya itu kemudian melepaskan mangsanya kemudian kembali menyelam ke sungai.
Saat lepas dari mulut buaya berkulit kekuningan itu, kondisi jasad Ahmad sudah mengenaskan. Badannya teracabik cabik dan kepalanya hancur. Korban langsung diangkat dan dibawa ke rumah keluarganya.
Belakangan diketahui ternyata ayah Ahmad dulu juga meninggal karena dimakan buaya beberapa tahun silam. Hingga berita ini diturunkan ibu korban belum bisa diwawancarai karena masih duka.
Seorang guru bernama Abdullah yang juga warga setempat menjelaskan kawasan Sungai Karangan merupakan habitat buaya. Yang paling banyak kabarnya di Desa Batu Lepok dan muara Sungai Karangan Dalam. Hingga kini sudah puluhan orang menjadi korban ganasnya buaya sungai tersebut.
Ahmad semula bermain bersama dua temannya di Sungai Karangan di desa tersebut, Senin (6/6/2010) mulai sekitar pukul 13.30 Wita setelah sebelumnya berkumpul di jamban pinggir sungai. Tiba tiba seekor buaya panjang sekira 4 meter muncul, menerkam kepala Ahmad.
Sedangkan dua temannya kabur berenang sekuat tenaga menepi dan naik ke darat. Setelah minta tolong pada orangtuanya, warga dari kampung tersebut langsung mencari korban dengan menyusuri ruas sungai Karangan.
Pencarian dilakukan dengan ketinting dibantu juga seorang personel Brimob dengan membawa senapan laras panjang. Pencarian berlangsung sekitar 3 jam sambil mengamati seekor buaya yang timbul tenggelam di sungai.
Sekitar pukul 16.30 Wita, buaya pemangsa akhirnya terlihat di dekat pohon bambu di pinggir sungai. Saat itu warga langsung mendekat. Buaya itu kemudian melepaskan mangsanya kemudian kembali menyelam ke sungai.
Saat lepas dari mulut buaya berkulit kekuningan itu, kondisi jasad Ahmad sudah mengenaskan. Badannya teracabik cabik dan kepalanya hancur. Korban langsung diangkat dan dibawa ke rumah keluarganya.
Belakangan diketahui ternyata ayah Ahmad dulu juga meninggal karena dimakan buaya beberapa tahun silam. Hingga berita ini diturunkan ibu korban belum bisa diwawancarai karena masih duka.
Seorang guru bernama Abdullah yang juga warga setempat menjelaskan kawasan Sungai Karangan merupakan habitat buaya. Yang paling banyak kabarnya di Desa Batu Lepok dan muara Sungai Karangan Dalam. Hingga kini sudah puluhan orang menjadi korban ganasnya buaya sungai tersebut.
source: kompas.com