Rabu siang 12 Mei 2010, Detasemen Khusus 88 atau yang lebih dikenal dengan Densus 88 kembali menunjukkan taringnya. Densus 88 berhasil menyergap 6 orang yang diduga teroris terkait Bom Hotel JW Marriot, beberapa tahun silam. 5 diantaranya ditembak mati di tempat dan 1 orang berhasil diamankan hidup-hidup. Penyergapan itu dilakukan di dua tempat berbeda, Cikampek Jawa Barat dan Cawang Jakarta. Penyergapan ini merupakan pengembangan dari hasil sebelumnya, pada hari selasa Densus 88 berhasil membekukkan 2 orang teroris di Jakarta Selatan.
Di Cikampek, Densus 88 melakukan penyergapan di sebuah tempat kost di Kampung Babakan Timur, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Densus 88 menemukan 2 orang teroris. Karena melakukan penyerangan terhadap densus 88, mereka ditembak mati di tempat. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul.14.00 WIB dan menurut salah satu warga yang menyaksikan kejadian tersebut telah berlangsung baku tembak selama 15 menit.
4 orang lagi disergap satu jam sebelum penyergapan teroris di Cikampek. Densus 88 melakukan penyergapan di daerah Cawang, Jakarta. Di tempat itu, 3 orang telah ditembak mati dan 1 orang diamankan secara hidup-hidup. Kronologisnya, saat itu 3 orang diantaranya telah menaiki 1 taksi dan 1 orang lagi mengikuti dengan sepeda motor di belakang. Mereka menuju tempat penjualan loket pos AKAP Pelangi. Pada saat taksi berhenti dan ketiga orangnya sudah keluar, rupanya rencana mereka sudah tercium oleh Tim yang khusus dibentuk untuk pengamanan teroris. Saat mereka turun, Densus 88 langsung melepaskan peluru mengenai salah satu teroris yang bernama Maulana. Maulana langsung tersungkur jatuh dan sempat berteriak “Allahu Akbar”. Setelah Maulana tertembak, 3 orang teroris yang lain sempat melarikan diri. 1 orang tertembak mati setelah sempat terjatuh saat melakukan pengejaran dan yang satu lagi berhasil ditangkap warga. Warga mengira yang dikejar oleh Densus 88 adalah seorang perampok. Saat itu pula Densus 88 langsung menghujani peluru ke badannya. 1 orang yang menaiki sepeda motor berhasil melarikan diri dengan selamat, namun setelah melakukan pengejaran, tetap tertangkap namun 1 lagi tidak ditembak ditempat melainkan diamankan secara hidup-hidup guna melakukan penyelidikan untuk pengembangan pemberantasan teroris di Indonesia.
Hingga kini, Densus telah berehasil membekukkan 22 teroris di Indonesia ini, 5 diantaranya ditembak mati karena melakukan perlawanan dan yang lainnya berhasil ditahan. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terkait pelatihan teroris di Aceh.
source: http://www.harianberita.com