Cabai, meski pedas banyak penggemarnya! Justru rasa pedasnya menimbulkan rasa ketagihan. Cabai juga banyak macamnya. Dari cabai rawit yang meski kecil tapi pedasnya luar biasa sampai paprika yang gendut bulat tapi rasa pedasnya tidak terlalu menggigit. Dibalik sensasi pedasnya cabai, ternyata cabai juga memiliki zat yang bermanfaat untuk tubuh. Simak deh!
Untuk penggemar rasa pedas, semangkuk bakso kurang nendang rasanya kalau tidak ditambahkan sesendok makan sambal atau lebih. Rasanya kurang afdol pula bila menyantap ikan mas goreng atau ayam goreng tanpa sambal terasi dan lalaban. Tanpa terasa, piring Anda telah licin tandas!
Cita rasa masakan Menado yang sensasional dengan paduan pedas dan asamnya yang ekstrim juga jadi favorit. Selain meningkatkan nafsu makan ternyata cabai berkhasiat pula untuk tubuh.
Istilah kecil-kecil cabai rawit ternyata bukan cuma sekedar istilah. Si cabai rawit ini ternyata mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang konon mengalahkan kandungan buah-buahan populer seperti mangga, nanas, pepaya atau semangka.
Bahkan menurut penelitian, kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor mengungguli ikan segar. Sebetulnya di antara jenis-jenis cabai lainnya, paprika merah memiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi, hingga dua kali lipat.
Sementara kadar betakarotennya pun lebih unggul dibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali lebih besar. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit.
Apa sih yang membuat cabai terasa pedas sehingga menimbulkan sensasi tersendiri? Ternyata yang menjadi biang keladinya adalah zat yang disebut kapsaisin, yang tersimpan dalam 'urat' putih cabai, tempat melekatnya biji.
Cabai juga mempunyai kemampuan untuk merangsang produksi hormon endorfin yang bertanggung jawab untuk membangkitkan sensasi kenikmatan.
Selain itu, manfaat lainnya adalah berkhasiat sebagai obat. Pernah dengar kan nasihat kalau pusing, makan yang pedas-pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas yang ditimbulkan kapsaisin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Jika Anda ingin mengurangi rasa pedas cabai, buang 'urat' putih tempat melekatnya biji berikut bijinya.
source: http://www.strov.co.cc/2010/05/di-balik-pedasnya-cabe-ternyata-ada.html