Tubuh tidak bisa berbohong, termasuk ketika butuh diistirahatkan. Meski semangat untuk beraktivitas masih tetap berkobar, gejala tertentu akan muncul sebagai tanda bahwa tubuh merasa lelah.
Selain untuk mengistirahatkan otot, tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas. Agar regulasi tersebut tidak terganggu, secara alami tubuh juga melepaskan hormon yang memicu rasa kantuk pada waktu-waktu tertentu.
Tanda-tanda bahwa tubuh merasa lelah mudah dikenali, antara lain seperti dikutip dari Prevention, Senin (17/5/2010), sebagai berikut.
1. Segala sesuatu menjadi tampak rumit
Menurut seorang peneliti dari University of California, Sean Drummond, PhD, kurang tidur bisa membuat hal-hal sepele menjadi tampak begitu rumit. Dampaknya, seseorang menjadi sulit untuk mengingat hal-hal detail, tidak bisa memilah dan mengingat informasi penting, serta sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal yang mendadak.
Menurut seorang peneliti dari University of California, Sean Drummond, PhD, kurang tidur bisa membuat hal-hal sepele menjadi tampak begitu rumit. Dampaknya, seseorang menjadi sulit untuk mengingat hal-hal detail, tidak bisa memilah dan mengingat informasi penting, serta sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal yang mendadak.
2. Tetap merasa lapar meski makan seharian
Penelitian menunjukkan, kurang tidur dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini menghambat produksi leptin, hormon yang mengontrol nafsu makan. Sebaliknya, produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan meningkat. Celakanya, pada kondisi seperti ini tubuh akan merasa lebih membutuhkan gula daripada karbohidrat yang lebih kompleks.
Penelitian menunjukkan, kurang tidur dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini menghambat produksi leptin, hormon yang mengontrol nafsu makan. Sebaliknya, produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan meningkat. Celakanya, pada kondisi seperti ini tubuh akan merasa lebih membutuhkan gula daripada karbohidrat yang lebih kompleks.
3. Menjadi mudah terserang flu
Kurang istirahat membuat daya tahan tubuh melemah, sehingga mudah terinfeksi virus maupun bakteri. Menurut sebuah penelitian, tidur selama 8 jam/hari mampu menurunkan risiko terkena flu sebanyak 3 kali lipat dibandingkan hanya tidur selama 7 jam/hari. Menurut penelitian yang lain, tidur selama 4 jam/hari bahkan membuat vaksin flu tidak bekerja.
Kurang istirahat membuat daya tahan tubuh melemah, sehingga mudah terinfeksi virus maupun bakteri. Menurut sebuah penelitian, tidur selama 8 jam/hari mampu menurunkan risiko terkena flu sebanyak 3 kali lipat dibandingkan hanya tidur selama 7 jam/hari. Menurut penelitian yang lain, tidur selama 4 jam/hari bahkan membuat vaksin flu tidak bekerja.
4. Menjadi lebih sentimental dan mudah menangis
Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mengamati hubungan antara kurang tidur dengan emosi yang tidak stabil, dengan cara memperlihatkan gambar seram pada partisipan yang tidak tidur semalaman. Lewat pemindaian otak, tampak adanya peningkatan aktivitas hingga 60 persen pada amygdala, bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut dan gelisah. Bentuk emosi lain yang bisa muncul adalah rasa sedih, mudah tersinggung, dan kadang-kadang cepat marah.
Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mengamati hubungan antara kurang tidur dengan emosi yang tidak stabil, dengan cara memperlihatkan gambar seram pada partisipan yang tidak tidur semalaman. Lewat pemindaian otak, tampak adanya peningkatan aktivitas hingga 60 persen pada amygdala, bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut dan gelisah. Bentuk emosi lain yang bisa muncul adalah rasa sedih, mudah tersinggung, dan kadang-kadang cepat marah.
5. Menjadi lebih kikuk dan ceroboh
Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan, kurang tidur membuat respon motorik menjadi lebih lambat dan tidak akurat, refleks berkurang dan tidak bisa fokus pada satu aktivitas. Penyebab pastinya belum diketahui, namun para ahli meyakini bahwa itu merupakan dorongan kuat dari tubuh untuk tidur. Kikuk atau canggung bahkan sudah bisa disebut sebagai ‘microsleeps’ atau tidur dalam skala mikro.
source: detik.com
Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan, kurang tidur membuat respon motorik menjadi lebih lambat dan tidak akurat, refleks berkurang dan tidak bisa fokus pada satu aktivitas. Penyebab pastinya belum diketahui, namun para ahli meyakini bahwa itu merupakan dorongan kuat dari tubuh untuk tidur. Kikuk atau canggung bahkan sudah bisa disebut sebagai ‘microsleeps’ atau tidur dalam skala mikro.
source: detik.com