Teknologi besutan Hewlett-Packard (HP) diklaim memiliki peran dalam menghidupkan karakter dan cerita di film 'How to Train Your Dragon' hasil kreasi DreamWorks Animation.
Teknologi HP yang mendukung keberhasilan film tersebut meliputi HP Z800 Workstations, server blade ProLiant, Halo Telepresence Solutions, display DreamColor, solusi storage dan printer Designjet.
Animasi yang disuguhkan film ini memang tak kalah dengan 'Avatar'. Penonton dapat menyaksikan semburan nafas api dari naga terbang dan ratusan bangsa Viking berlapis baja serta deburan ombak dan hamparan hutan yang subur yang kesemuanya tersaji dalam animasi 3D spektakuler.
'How to Train Your Dragon' merupakan film komedi petualangan berlatar belakang dunia mistis bangsa Viking dan naga liar yang diangkat dari buku karya Cressida Cowell. Film ini bercerita tentang kisah remaja Viking bernama Hiccup, yang benar-benar tidak memahami tradisi panjang kepahlawanan sukunya sebagai pembunuh naga.
Dunia Hiccup berubah total ketika ia bertemu dengan seekor naga yang menantangnya dan lingkungannya sesama Viking yang memandang dunia dari perspektif yang benar-benar berbeda.
Untuk merampungkan proyek film ini, para seniman di bidang produksi yang bekerja untuk DreamWorks Animation dikatakan memakai HP Z800 Workstations untuk merancang apapun yang berhubungan dengan film, dari penokohan hingga pencahayaan.
"Bagian dari tugas saya adalah menjamin para animator kami untuk dapat bermimpi tanpa batas – menghadirkan karakter-karakter yang hidup dan berjiwa di layar film dengan kesempurnaan di setiap detilnya, sesempurna imajinasi mereka. Urutan-urutan tampil secara detil dan memiliki kekayaan secara visual," ujar Ed Leonard, Chief Technology Officer DreamWorks Animation dalam keterangannya, Kamis (8/4/2010).
Sebagai kilas balik, pada 2001 DreamWorks Animation pernah merilis film 'Shrek' yang membutuhkan 6 terabita data dan hampir 5 juta jam untuk render. Dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi, produksi 'How to Train Your Dragon' membutuhkan hampir 100 terabita data dan lebih dari 50 juta jam render.
Mengandalkan render farm yang didukung lebih dari 25.000 perangkat komputasi inti, produksi 'How to Train Your Dragon' menjadikan hampir 10.000 komputer utama digunakan hampir 100 persen dari keseluruhan waktu -- 24jam x 7 hari selama 28 minggu.
Untuk mewujudkan tampilan baru pada pencahayaan, DreamWorks Animation bekerjasama dengan sinematografer terkemuka dunia Roger Deakins, ASC, BSC. Dengan menggunakan HP Z800 Workstations untuk mengontrol susunan server blade HP ProLiant yang tangguh, Deakins berhasil mendesain dan mengeksplorasi secara interaktif pencahayaan dengan kualitas final-frame secara penuh dengan supervise dari DreamWorks Animation VFX dan CG.
source: detikinet.com
Teknologi HP yang mendukung keberhasilan film tersebut meliputi HP Z800 Workstations, server blade ProLiant, Halo Telepresence Solutions, display DreamColor, solusi storage dan printer Designjet.
Animasi yang disuguhkan film ini memang tak kalah dengan 'Avatar'. Penonton dapat menyaksikan semburan nafas api dari naga terbang dan ratusan bangsa Viking berlapis baja serta deburan ombak dan hamparan hutan yang subur yang kesemuanya tersaji dalam animasi 3D spektakuler.
'How to Train Your Dragon' merupakan film komedi petualangan berlatar belakang dunia mistis bangsa Viking dan naga liar yang diangkat dari buku karya Cressida Cowell. Film ini bercerita tentang kisah remaja Viking bernama Hiccup, yang benar-benar tidak memahami tradisi panjang kepahlawanan sukunya sebagai pembunuh naga.
Dunia Hiccup berubah total ketika ia bertemu dengan seekor naga yang menantangnya dan lingkungannya sesama Viking yang memandang dunia dari perspektif yang benar-benar berbeda.
Untuk merampungkan proyek film ini, para seniman di bidang produksi yang bekerja untuk DreamWorks Animation dikatakan memakai HP Z800 Workstations untuk merancang apapun yang berhubungan dengan film, dari penokohan hingga pencahayaan.
"Bagian dari tugas saya adalah menjamin para animator kami untuk dapat bermimpi tanpa batas – menghadirkan karakter-karakter yang hidup dan berjiwa di layar film dengan kesempurnaan di setiap detilnya, sesempurna imajinasi mereka. Urutan-urutan tampil secara detil dan memiliki kekayaan secara visual," ujar Ed Leonard, Chief Technology Officer DreamWorks Animation dalam keterangannya, Kamis (8/4/2010).
Sebagai kilas balik, pada 2001 DreamWorks Animation pernah merilis film 'Shrek' yang membutuhkan 6 terabita data dan hampir 5 juta jam untuk render. Dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi, produksi 'How to Train Your Dragon' membutuhkan hampir 100 terabita data dan lebih dari 50 juta jam render.
Mengandalkan render farm yang didukung lebih dari 25.000 perangkat komputasi inti, produksi 'How to Train Your Dragon' menjadikan hampir 10.000 komputer utama digunakan hampir 100 persen dari keseluruhan waktu -- 24jam x 7 hari selama 28 minggu.
Untuk mewujudkan tampilan baru pada pencahayaan, DreamWorks Animation bekerjasama dengan sinematografer terkemuka dunia Roger Deakins, ASC, BSC. Dengan menggunakan HP Z800 Workstations untuk mengontrol susunan server blade HP ProLiant yang tangguh, Deakins berhasil mendesain dan mengeksplorasi secara interaktif pencahayaan dengan kualitas final-frame secara penuh dengan supervise dari DreamWorks Animation VFX dan CG.
source: detikinet.com