MOSKOW - Pilot pesawat Tupolev Tu-154 yang membawa Presiden Polandia Lech Kaczynski dan jatuh di dekat Smolensk, Rusia, diduga keras mengabaikan peringatan dari pengawas Bandara Smolensk.
Pengawas Bandara Smolensk sebelumnya memerintahkan pesawat nahas itu untuk tidak melakukan pendaratan. Akibat tidak diindahkannya peringatan dari pihak bandara, pesawat yang mengangkut Presiden Kaczynski beserta Ibu negara dan pejabat tinggi Polandia ini, jatuh di sekitar hutan dekat bandara.
"Pada saat jarak pesawat mencapai 2,5 kilometer dekat bandara, kepala lalu lintas bandara mengatakan pesawat tersebut terlalu kencang saat hendak mendarat," ucap Deputi Kepala Angkatan Udara Rusia Alexander Alyoshin.
"Kepala lalu lintas bandara memerintahkan pilot untuk berada pada posisi horisontal namun perintah itu tidak diikuti. Beberapa kali kami meminta mereka untuk mendarat di bandara lain. Meski telah diperingatkan mereka tetap mendarat, sehingga tragedi (kecelakaan) itu terjadi," imbuh Alyoshin seperti dikutip Interfax, Minggu (11/4/2010).
Petugas lalu lintas bandara Smolensk mengaku jika pihaknya memerintahkan pilotnya untuk kembali ke Polandia, karena dianggap terlalu berbahaya untuk mendarat di Tbilisi, Georgia yang merupakan tujuan pertama rombongan. Namun Presiden Kaczynski bersikukuh untuk tetap mendarat di Smolensk meski sudah dilarang.
Sebelumnya, banyak dugaan merebak atas kecelakaan pesawat yang menewaskan Presiden KXaczynski itu. Termasuk faktor tebalnya kabut tebal yang melanda sekitar bandara dan kondisi pesawat yang dinilai sudah tua.
Kaczynksi bersama seluruh penumpang pesawat langsung tewas setelah pesawat mereka jatuh dan terbelah menjadi dua di hutan yang letaknya tidak jauh dari Bandara Smolensk. Kaczynski yang dikenal pengkritik keras dari Rusia sedang dalam perjalanan ke Kota Katyn, guna menghadiri peringatan pembantaian 22 ribu warga oleh polisi rahasia Uni Soviet pada tahun 1940.
Pesawat Tupolev Tu-154 yang digunakan oleh Presiden Polandia ini merupakan salah satu dari dua pesawat yang dimiliki Polandia. Kedua pesawat itu diketahui sudah berusia 20 tahun. Kondisi pesawat yang sudah dimakan waktu ini, sebenarnya sudah dikeluhkan oleh pemerintah yang biasa memakainya untuk perjalanan kenegaraan Presiden Polandia.
Pengawas Bandara Smolensk sebelumnya memerintahkan pesawat nahas itu untuk tidak melakukan pendaratan. Akibat tidak diindahkannya peringatan dari pihak bandara, pesawat yang mengangkut Presiden Kaczynski beserta Ibu negara dan pejabat tinggi Polandia ini, jatuh di sekitar hutan dekat bandara.
"Pada saat jarak pesawat mencapai 2,5 kilometer dekat bandara, kepala lalu lintas bandara mengatakan pesawat tersebut terlalu kencang saat hendak mendarat," ucap Deputi Kepala Angkatan Udara Rusia Alexander Alyoshin.
"Kepala lalu lintas bandara memerintahkan pilot untuk berada pada posisi horisontal namun perintah itu tidak diikuti. Beberapa kali kami meminta mereka untuk mendarat di bandara lain. Meski telah diperingatkan mereka tetap mendarat, sehingga tragedi (kecelakaan) itu terjadi," imbuh Alyoshin seperti dikutip Interfax, Minggu (11/4/2010).
Petugas lalu lintas bandara Smolensk mengaku jika pihaknya memerintahkan pilotnya untuk kembali ke Polandia, karena dianggap terlalu berbahaya untuk mendarat di Tbilisi, Georgia yang merupakan tujuan pertama rombongan. Namun Presiden Kaczynski bersikukuh untuk tetap mendarat di Smolensk meski sudah dilarang.
Sebelumnya, banyak dugaan merebak atas kecelakaan pesawat yang menewaskan Presiden KXaczynski itu. Termasuk faktor tebalnya kabut tebal yang melanda sekitar bandara dan kondisi pesawat yang dinilai sudah tua.
Kaczynksi bersama seluruh penumpang pesawat langsung tewas setelah pesawat mereka jatuh dan terbelah menjadi dua di hutan yang letaknya tidak jauh dari Bandara Smolensk. Kaczynski yang dikenal pengkritik keras dari Rusia sedang dalam perjalanan ke Kota Katyn, guna menghadiri peringatan pembantaian 22 ribu warga oleh polisi rahasia Uni Soviet pada tahun 1940.
Pesawat Tupolev Tu-154 yang digunakan oleh Presiden Polandia ini merupakan salah satu dari dua pesawat yang dimiliki Polandia. Kedua pesawat itu diketahui sudah berusia 20 tahun. Kondisi pesawat yang sudah dimakan waktu ini, sebenarnya sudah dikeluhkan oleh pemerintah yang biasa memakainya untuk perjalanan kenegaraan Presiden Polandia.
source: http://sukabongkar.blogspot.com/2010/04/kesalahan-pilot-pesawat-pengangkut.html