Abdi Susanto/GHS
JAKARTA, Inilah kartu rekam medis yang pertama kali digunakan di Indonesia, khususnya di RSUP Fatmawati, Jakarta. Namanya Smart Card atau kartu pintar.
Kartu ini tak hanya berfungsi sebagai tanda pengenal, namun juga mampu menyimpan informasi berupa riwayat pemeriksaan termasuk obat-obatan yang pernah diberikan dokter sebelumnya.
"Ini yang pertama kali di Indonesia, dan kita gunakan dalam pengembangan pelayanan rawat jalan di Griya Husada," jelas Direktur Utama RSUP Fatmawati Dr. H.Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, K-GEH, MKes di Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Kartu ini akan memudahkan dokter dan tentunya menolong pasien karena akan memperingkas waktu layanan. "Kita tidak perlu lagi lama-lama mencari berkas rekam medis yang bisa jadi harus diambil dari berkas yang sudah bertumpuk-tumpuk," jelas Chairul.
Saat datang mendaftar, pasien tinggal memberikan kartu pada bagian pendaftaran agar dipindai. Pada waktu menghadap dokter, dokter tinggal pencet data yang sudah tersaji di komputer. Semua riwayat medis sudah ada.
Dalam keadaan darurat, pasien yang dalam kondisi tidak mampu memberikan informasi mengenai keadaannya pada dokter dan perawat bisa memberikan kartu pintar ini.
Hanya dengan mendekatkan kartu ini pada mesin pembaca, informasi rekam medis pasien akan muncul sehingga tindakan cepat dan akurat dapat segera dilakukan.
"Kartu ini menggunakan teknologi dari Amerika dan memiliki memori 4 kb," jelas Business General Manager HIt Corporation, Hanryco Sutrisna.
Riwayat medis pasien yang dapat disimpan dalam kartu pintar ini antara lain data kunjungan, diagnosa, tindakan, obat yang diberikan, dokter yang menangani dan beberapa informasi lain yang memberi manfaat baik bagi pasien maupun rumah sakit.
"Kartu ini sekaligus bermanfaat menghindari pencurian data pasien karena hanya dapat dibuka oleh orang tertentu," tegas Chairul.
Menurut Chairul, kartu yang baru digunakan awal tahun ini masih dalam tahap uji coba. Ke depannya kartu ini sangat membantu dalam banyak hal termasuk meningkatkan efisiensi proses administrasi.
source: kesehatan.kompas.com
Kartu ini tak hanya berfungsi sebagai tanda pengenal, namun juga mampu menyimpan informasi berupa riwayat pemeriksaan termasuk obat-obatan yang pernah diberikan dokter sebelumnya.
"Ini yang pertama kali di Indonesia, dan kita gunakan dalam pengembangan pelayanan rawat jalan di Griya Husada," jelas Direktur Utama RSUP Fatmawati Dr. H.Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, K-GEH, MKes di Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Kartu ini akan memudahkan dokter dan tentunya menolong pasien karena akan memperingkas waktu layanan. "Kita tidak perlu lagi lama-lama mencari berkas rekam medis yang bisa jadi harus diambil dari berkas yang sudah bertumpuk-tumpuk," jelas Chairul.
Saat datang mendaftar, pasien tinggal memberikan kartu pada bagian pendaftaran agar dipindai. Pada waktu menghadap dokter, dokter tinggal pencet data yang sudah tersaji di komputer. Semua riwayat medis sudah ada.
Dalam keadaan darurat, pasien yang dalam kondisi tidak mampu memberikan informasi mengenai keadaannya pada dokter dan perawat bisa memberikan kartu pintar ini.
Hanya dengan mendekatkan kartu ini pada mesin pembaca, informasi rekam medis pasien akan muncul sehingga tindakan cepat dan akurat dapat segera dilakukan.
"Kartu ini menggunakan teknologi dari Amerika dan memiliki memori 4 kb," jelas Business General Manager HIt Corporation, Hanryco Sutrisna.
Riwayat medis pasien yang dapat disimpan dalam kartu pintar ini antara lain data kunjungan, diagnosa, tindakan, obat yang diberikan, dokter yang menangani dan beberapa informasi lain yang memberi manfaat baik bagi pasien maupun rumah sakit.
"Kartu ini sekaligus bermanfaat menghindari pencurian data pasien karena hanya dapat dibuka oleh orang tertentu," tegas Chairul.
Menurut Chairul, kartu yang baru digunakan awal tahun ini masih dalam tahap uji coba. Ke depannya kartu ini sangat membantu dalam banyak hal termasuk meningkatkan efisiensi proses administrasi.
source: kesehatan.kompas.com