Cryptococcus gatii |
Makhluk mematikan keturunan baru dari jamur udara telah muncul. Jamur itu menewaskan setidaknya satu orang dan tampaknya akan terus menyebar, ujar peneliti memperingatkan.
Keturunan baru ini diketahui sebagai VGIIc dari jamur Cryptococcus gattii yang tidak hanya menyerang manusia tapi juga mampu menginfeksi anjing, kucing, kambing Peru, domba dan rusa. Beberapa keturunan telah menginfeksi lumba-lumba.
Meskipun dapat menyebar di mamalia, tapi bukan berarti dapat berpindah dari hewan satu ke hewan lain. Sebaliknya, manusia dan hewan tertular dari spora yang terhisap oleh jamur yang menginfeksi pepohonan.
“Makhluk ini berada di lingkungan kita dan kita harus terbuka di dalam lingkungan,” ujar peneliti Edmond Byrnes III dari Duke University Medical Center kepada Live Science. “Dan lingkungan yang terinfeksi akan terus bertambah.”
“Jamur ini akan membahayakan karena tampaknya akan menjadi ancaman bagi orang sehat,” ujar Byrnes.
“Biasanya kita sering melihat penyakit jamur berhubungan dengan penerima transplantasi dan pasien yang terinfeksi HIV, tapi ini bukan.”
Gejala penyakit itu dapat muncul dua atau tiga bulan setelah terinfeksi. Kebanyakan orang tidak merasakan gejala, tetapi bagi mereka yang mungkin terinfeksi mengalami batuk selama beberapa minggu, sakit di dada, sesak nafas, sakit kepala yang berhubungan dengan meningitis, demam, berkeringat di malam hari, masalah pada sistem syaraf dan munculnya benjolan di kulit. Pada hewan gejalanya berupa hidung meler, masalah pernapasan, masalah sistem syaraf dan benjolan di kulit.
Penyembuhan membutuhkan waktu bulanan atau tahunan untuk pengobatan anti jamur, dan bahkan operasi untuk menghapus massa besar jamur (VGIIc) dikenal sebagai cryptococcomas di mana dapat berkembang dalam tubuh. Sejauh ini tidak dapat dicegah karena ketiadaan vaksin.
Jamur C gatti awalnya berhubungan dengan pohon ekaliptus di iklim tropis dan subtropis. Awalnya disebabkan berubahnya temperatur iklim di pulau Vancouver pada 1999 yang kemudian menyebar hingga Washington dan Oregon. Keturunan awal ini, VGIIa/utama, telah membuhuh setidaknya 9% dari 218 pasien.
Karena jamur telah menyebar hingga wilayah tropis, peneliti Wenjun Li dari Duke University berspekulasi bahwa perubahan lingkungan mungkin bertanggung jawab atas terjadinya evolusi dan berkembangnya keturunan baru ini.
source: Inlah.com