Kini para ilmuwan sedang mengembangkan alat untuk membuat gelombang suara menjadi lebih kuat, dan diharapkan suatu hari nanti bisa digunakan untuk menghancurkan tumor.
Menurut penelitian, 75 persen penderita kanker adalah orang berusia 55 tahun ke atas. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengobati penyakit ini termasuk penggunaan gelombang suara.
Menurut peneliti Alessandro Spadoni, gelombang suara bisa difokuskan melalui semacam lensa, sehingga gelombang-gelombang suara itu bisa digabungkan menjadi sebuah pulsa yang kuat.
“Jika sebuah batu dijatuhkan ke kolam, maka muncul lingkaran-lingkaran yang semakin melebar. Jika batu yang dilemparkan banyak, maka lingkaran yang muncul juga banyak," jelas Spadoni. "Jika saat menjatuhkan setiap batu ke air diatur sedemikian rupa, maka lingkaran-lingkaran yang muncul itu bisa menyatu di suatu titik tertentu. Di titik ini atau yang disebut titik fokus, gelombang yang muncul itu merupakan jumlah gelombang-gelombang yang ditimbulkan oleh setiap batu," tambahnya.
Peneliti di Institut Teknologi California bekerjasama dengan seorang peneliti tamu di sana, Chiara Daraio, insinyur bidang antariksa untuk mengembangkan sebuah alat untuk membuat efek seperti itu dengan menggunakan gelombang suara. Lensa-lensa suara yang mereka pakai menggunakan bola-bola logam untuk memperkuat dan memusatkan sebuah pulsa suara, serta mengarahkannya kesuatu titik, seperti sebuah peluru yang ditembakkan dengan sangat tepat. Spadoni mengatakan, pulsa-pulsa ini sangat cepat sehingga tidak terdengar. Tetapi ia menambahkan, alat ini akan sangat memajukan teknologi kedokteran yang ada.
Contohnya, gelombang-gelombang suara yang diarahkan ini bisa digunakan untuk menciptakan panas. Para peneliti sedang berusaha memanfaatkan panas ini, sebagai cara yang tidak langsung untuk membunuh jaringan kanker. Terapi ini disebut ‘hyperthermia’. Tetapi Spadoni mengatakan, alat terapi hyperthermia yang ada saat ini tidak bisa diarahkan dengan tepat.
“Mereka tidak hanya memanaskan jaringan yang sakit, tetapi juga jaringan yang sehat disekitarnya. Ini merupakan efek sampingnya. Kami bisa memfokuskan gelombang suara dengan lebih baik, sehingga bisa mengurangi pancaran energi yang tidak diperlukan di jaringan yang sehat. Ini mungkin yang bisa kita berikan untuk memperbaiki teknik hyperthermia,” jelas Spadoni.
Tetapi menurut Spadoni, menghancurkan tumor hanya salah satu kemungkinan penggunaan teknologi baru ini. Ia menambahkan bahwa langkah berikutnya adalah menguji alat ini untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya dan juga bekerja sama dengan ahli kesehatan untuk mengujinya dalam bidang kesehatan.
source: http://www.berita2.com/iptek/teknologi/5125-hancurkan-tumor-dengan-gelombang-suara.html
Menurut penelitian, 75 persen penderita kanker adalah orang berusia 55 tahun ke atas. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengobati penyakit ini termasuk penggunaan gelombang suara.
Menurut peneliti Alessandro Spadoni, gelombang suara bisa difokuskan melalui semacam lensa, sehingga gelombang-gelombang suara itu bisa digabungkan menjadi sebuah pulsa yang kuat.
“Jika sebuah batu dijatuhkan ke kolam, maka muncul lingkaran-lingkaran yang semakin melebar. Jika batu yang dilemparkan banyak, maka lingkaran yang muncul juga banyak," jelas Spadoni. "Jika saat menjatuhkan setiap batu ke air diatur sedemikian rupa, maka lingkaran-lingkaran yang muncul itu bisa menyatu di suatu titik tertentu. Di titik ini atau yang disebut titik fokus, gelombang yang muncul itu merupakan jumlah gelombang-gelombang yang ditimbulkan oleh setiap batu," tambahnya.
Peneliti di Institut Teknologi California bekerjasama dengan seorang peneliti tamu di sana, Chiara Daraio, insinyur bidang antariksa untuk mengembangkan sebuah alat untuk membuat efek seperti itu dengan menggunakan gelombang suara. Lensa-lensa suara yang mereka pakai menggunakan bola-bola logam untuk memperkuat dan memusatkan sebuah pulsa suara, serta mengarahkannya kesuatu titik, seperti sebuah peluru yang ditembakkan dengan sangat tepat. Spadoni mengatakan, pulsa-pulsa ini sangat cepat sehingga tidak terdengar. Tetapi ia menambahkan, alat ini akan sangat memajukan teknologi kedokteran yang ada.
Contohnya, gelombang-gelombang suara yang diarahkan ini bisa digunakan untuk menciptakan panas. Para peneliti sedang berusaha memanfaatkan panas ini, sebagai cara yang tidak langsung untuk membunuh jaringan kanker. Terapi ini disebut ‘hyperthermia’. Tetapi Spadoni mengatakan, alat terapi hyperthermia yang ada saat ini tidak bisa diarahkan dengan tepat.
“Mereka tidak hanya memanaskan jaringan yang sakit, tetapi juga jaringan yang sehat disekitarnya. Ini merupakan efek sampingnya. Kami bisa memfokuskan gelombang suara dengan lebih baik, sehingga bisa mengurangi pancaran energi yang tidak diperlukan di jaringan yang sehat. Ini mungkin yang bisa kita berikan untuk memperbaiki teknik hyperthermia,” jelas Spadoni.
Tetapi menurut Spadoni, menghancurkan tumor hanya salah satu kemungkinan penggunaan teknologi baru ini. Ia menambahkan bahwa langkah berikutnya adalah menguji alat ini untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya dan juga bekerja sama dengan ahli kesehatan untuk mengujinya dalam bidang kesehatan.
source: http://www.berita2.com/iptek/teknologi/5125-hancurkan-tumor-dengan-gelombang-suara.html