Skip to main content

Udang Hidup di Kedalaman 180 Meter Es Antartika



 
Penemuan ini menantang anggapan umum tentang kemampuan bertahan dari organisme kompleks, yakni organisme yang lebih dari sekadar bakteri atau berbentuk sel tunggal saja.

Para ilmuwan menemukan fauna dari keluarga udang-udangan dan juga ubur-ubur yang bertahan hidup di bawah lapisan tebal es di Antartika, yang mana tadinya disangka tak mungkin ada binatang yang bisa bertahan di tempat seperti itu.


Di bawah lapisan es setebal 600 kaki, atau kira-kira 180 meter, dan tanpa sinar matahari, tadinya para ilmuwan berasumsi hanya mikroba yang bisa bertahan hidup.

Betapa terkejutnya tim NASA ketika mereka menurunkan kamera untuk menelusuri perairan di bawah lapisan es Antartika. Seekor hewan seperti udang berenang mendekat lalu hinggap di kabel kamera. Para ilmuwan juga menemukan bekas tentakel yang diduga berasal dari sejenis ubur-ubur.

“Tadinya kami berasumsi tak ada (hewan) apa pun di bawah sana,” kata ilmuwan NASA Robert Bindschadler, yang mempresentasikan temuan ini berikut rekaman videonya, Rabu (17/3/2010) di pertemuan Persatuan Geofisika Amerika.

Binatang itu panjangnya 3 inchi dan sempat disorot selama dua menit. “Persis udang yang biasa kita makan,” kelakar Bindschadler. Tepatnya hewan ini adalah Lyssianasid amphipod, bukan udang, tapi ada hubungannya dengan keluarga udang-udangan.

Mengapa penemuan seekor udang ini penting? Karena ini menantang pemikiran kita tentang syarat minimum bagi organisme untuk bertahan hidup. Kalau ada udang bisa bermain-main di bawah lapisan es 180 meter, bagaimana di bulan Jupiter, Europa, yang tertutup es?

Pakar mikrobiologi Cynan Ellis-Evans dari badan survei Antartika UK juga ikut tercengang oleh penemuan ini. “Ini penemuan (hewan) pertama pada lingkungan di bawah lapisan es yang merupakan organisme kompleks.”

Dia juga memaparkan bahwa sebelumnya pernah ditemukan hal serupa di daerah lapisan es yang mulai mencair, tapi belum pernah ada penemuan yang tepat di bawah lapisan es. Tapi dia juga menyatakan bahwa mungkin saja hewan itu telah berenang sangat jauh dan tersesat di sana, jadi daerah itu bukanlah habitat tetapnya.

Tapi Kim, salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penemuan itu meragukan dugaan ‘hewan tersasar’ itu. Lokasi penemuan itu lebih dari 19 km jauhnya dari lautan terbuka.

Bindschadler dan timnya hanya mengebor lubang berdiameter kira-kira 20 cm dan hanya mengamati perairan yang sangat kecil. Artinya, kemungkinannya sangat kecil bahwa ada dua organisme yang berenang sejauh itu lalu terperangkap di perairan sempit itu.

Memang para ilmuwan masih bingung apa sumber makanan hewan tersebut. Menurut Kim, kalau mikroba bisa memproduksi makanan sendiri dari bahan kimia di lautan, tapi hewan kompleks seperti amphipod itu tidak bisa.

Jadi, bagaimana cara hewan itu bertahan hidup?

source:  http://malindofm.com/udang-hidup-di-kedalaman-180-meter-es-antartika

Popular posts from this blog

Berikut Adalah Daftar Gaji Bos-Bos BUMN

Fenomena Ayam Kampus

Agen Jual Foredi Medan

Agen Jual Foredi Medan - Bila anda sedang mencari produk For E jakulasi Di ni (FOREDI), sebuah produk herbal yang sangat direkomendasikan oleh dr. Boyke Dian Nugraha, pakar reproduksi nasional yang sudah tak diragukan lagi kredibilitasnya, maka anda menemukan tempat yang tepat disini. Kami melayani penjualan produk Foredi untuk wilayah Medan, Sumatera Utara dan sekitarnya maupun melayani penjualan untuk wilayah nusantara lainnya pada umumnya.  Bilamana anda sedang mencari obat keperkasaan alami yang aman, resmi, terdaftar di BPOM dan Depkes maka Foredi dan Gasa yang telah direkomendasi pakar seksologi Boyke Dian Nugraha adalah produk yang tepat bagi anda. Silahkan anda hubungi via telpon atau sms dengan format : nama, alamat lengkap dan pesan foredi/gasa (berapa box), lalu kirim sms ke no HP agen resmi jual Foredi Gasa Medan yang tertera di bawah ini. Cara Belanja di Agen Jual Foredi Medan: Silahkan anda kontak langsung terlebih dahulu atau SMS sebelum melakuk...