Yayasan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia menyerahkan dua replika tempat sampah raksasa dengan ukuran tinggi 3 meter dan lebar 1,5 meter kepada Taman Impian Jaya Ancol, Jumat (12/3). Karena ini ukurannya yang jumbo dan baru pertama kali terjadi di Indonesia, maka pemberian dua replika ini langsung dicatat dan diberikan penghargaan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Pemberian penghargaan dilakukan oleh ketua MURI, Jaya Suprana, kepada Tati Darsoyo, Ketua Dewan Pembina WWF Indonesia. Selanjutnya Tati Darsoyo menyerahkan tempat sampah raksasa itu kepada Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Winarto. Masing-masing tempat sampah memiliki warna yang berbeda. Warna biru untuk sampah basah dan warna kuning untuk sampah kering.
Winarto mengungkapkan, dalam satu tahun ini, Taman Impian Jaya Ancol telah dikunjungi oleh 14 juta lebih pengunjung. Diharapkan, dengan adanya tempat sampah ini, dapat dilakukan kampanye kebersihan di Ancol. "Diharapkan dengan adanya replika tempat sampah ini akan makin menggugah pengunjung Ancol untuk tidak membuang sampah sembarangan," katanya, Jumat (12/3).
General Manager PT Pembangunan Jaya Ancol, VJ. Harwanto mengungkapkan, saat ini Ancol memiliki 750 tempat sampah permanen yang ditempatkan di setiap sudut wahana rekreasi yang berada di atas lahan seluas 155 hektar ini.
"Setiap hari volume sampah yang dihasilkan dari pengunjung Ancol kurang lebih 140 meter kubik. Volume ini akan meningkat sekitar 300 hingga 400 meterkubik ketika ada momen tertentu. Volume itu sama banyaknya ketika datangnya air pasang atau rob," katanya. Sampah dibersihkan oleh 130 petugas kebersihan yang langsung membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk saat ini, pihak Ancol telah melakukan pemilahan sampah dan komposting. Namun kapasitasnya masih terbilang kecil, hanya untuk memenuhi kebutuhan internal saja, yakni komposting. Pemilahan sampah ini masih dilakukan secara manual.
source: http://beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=37962
Pemberian penghargaan dilakukan oleh ketua MURI, Jaya Suprana, kepada Tati Darsoyo, Ketua Dewan Pembina WWF Indonesia. Selanjutnya Tati Darsoyo menyerahkan tempat sampah raksasa itu kepada Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Winarto. Masing-masing tempat sampah memiliki warna yang berbeda. Warna biru untuk sampah basah dan warna kuning untuk sampah kering.
Winarto mengungkapkan, dalam satu tahun ini, Taman Impian Jaya Ancol telah dikunjungi oleh 14 juta lebih pengunjung. Diharapkan, dengan adanya tempat sampah ini, dapat dilakukan kampanye kebersihan di Ancol. "Diharapkan dengan adanya replika tempat sampah ini akan makin menggugah pengunjung Ancol untuk tidak membuang sampah sembarangan," katanya, Jumat (12/3).
General Manager PT Pembangunan Jaya Ancol, VJ. Harwanto mengungkapkan, saat ini Ancol memiliki 750 tempat sampah permanen yang ditempatkan di setiap sudut wahana rekreasi yang berada di atas lahan seluas 155 hektar ini.
"Setiap hari volume sampah yang dihasilkan dari pengunjung Ancol kurang lebih 140 meter kubik. Volume ini akan meningkat sekitar 300 hingga 400 meterkubik ketika ada momen tertentu. Volume itu sama banyaknya ketika datangnya air pasang atau rob," katanya. Sampah dibersihkan oleh 130 petugas kebersihan yang langsung membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk saat ini, pihak Ancol telah melakukan pemilahan sampah dan komposting. Namun kapasitasnya masih terbilang kecil, hanya untuk memenuhi kebutuhan internal saja, yakni komposting. Pemilahan sampah ini masih dilakukan secara manual.
source: http://beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=37962