Peneliti dari Universitas Montreal, Kanada, tidak menemukan pemuda berusia 20-an yang belum pernah menonton film porno.
Kebanyakan pemuda yang diwawancarai tim peneliti dari Universitas itu mengaku pernah menonton film porno.
“Menurut riset, mereka (pemuda berusia 20-an) pertama kali menonton film porno usia 10 tahun,” kata Profesor Lajeunesse, Ketua Tim Peneliti, dikutip dari Telegraph.
Tujuan awal penelitian itu membandingkan pandangan pemuda penikmat film porno dengan pemuda yang sama sekali belum pernah menonton blue film.
Meskipun tidak menemukan sasaran pemuda “bersih”, penelitian tetap dilanjutkan dengan mengubah arah penelitian menjadi kebiasaan pemuda penonton film porno.
“Kami mengawali penelitian mencari pria berusia 20-an yang tidak pernah menikmati film porno, tapi tidak menemukannya,” kata Lajeunesse.
Lajeunesse pun tetap melanjutkan penelitian dengan mewawancarai 20 mahasiwa laki-laki.
Hasilnya, ditemukan fakta kalau sekitar 90 persen mereka menyaksikan film seronok melalui internet. Sementara 10 persennya materi porno mereka peroleh dari toko video.
Pria yang masih bujangan menyaksikan film porno rata-rata 40 menit. Frekuensinya tiga kali dalam sepekan.
Sedangkan pria yang punya pacar menonton film porno atau melihat gambar seronok rata-rata 1,7 kali dalam sepekan. Durasinya sekitar 20 menit.
Dari hasil riset itu, yang dilakukan akhir 2009, ditemukan juga fakta kalau pria menonton film porno sesuai dengan selera dan citra seksualnya. Mereka menghindari materi yang dianggapnya menjijikan.
“Penelitian kecil ini dapat terlihat kalau pornografi tidak memberikan efek negatif pada seksualitas pria,” kata Lajueunesse.
“Tidak satu subjek memiliki patologis (keadaan sakit) seksualitas. Semua praktik seksual mereka cukup konvensional.”
“Pornogtafi tidak mengubah persepsi mereka terhadap perempuan atau hubungan mereka.”
source: http://www.astaga.com/content/semua-pria-pernah-nonton-film-porno