Meski sebagian bangunan masjid Sungai Rotan hancur dihantam gempa, sebuah guci raksasa bersejarah di masjid itu yang biasa disebut warga dengan badano tetap utuh tak kurang satu apapun.
Pantauan Padang Ekspres (Grup Padang today), saat berkunjung kre masjid tersebut baru-baru ini, Badano berdiameter satu meter itu tampak tetap berdiri dengan kokohnya. Didalamnya tampak penuh berisi air serta sejumlah uang recehan dari hasil infaq masyarakat.
Abu Bakar (80), salah seorang tokoh masyarakat setempat menceritakan guci raksasa yang ada di masjid tersebut memiliki keunikan tersendiri.
" Jika ada orang yang berniat mengambil uang infaq yang tersimpan di dalamnya, maka tiba-tiba saja guci raksasa itu tertutup dengan sendirinya, sehingga tangan orang tersebut akan terjepit,' ceritanya.
Dikatakan Abu Bakar, untuk bisa mengeluarkan tangan orang tersebut, satu-satunya jalan adalah dengan memecahkan salah satu tangkai badano.
Terkait keberadaan guci tersebut, Abu Bakar menyatakan ada beberapa versi cerita. Ada yang menyebut guci tersebut berasal dari orang orang Aceh yang pernah mendiami kawasan itu.
Menurut yang empunya cerita, ketika orang-orang Aceh meninggalkan pesisir Pariaman, saat itu mereka meninggalkan beberapa peralatan.
" Hal itu terangkum dalam ungkapan, Badano di Sungai Rotan, Cambuang di Marabau dan Tebak di Nareh, serta Lembak (deru ombak besar,red) di Sunur,' ujar Abu Bakar.
Ditambahkannya, apa yang ada dalam pepatah tadi masih bisa ditemui sampai hari ini, seperti halnya Cambuang di Marabau.
Perihal keberadaan orang-orang Aceh di kawasan itu menurut Abu Bakar dapat dilihat dari kehadiran sejumlah lokasi pemakaman orang-orang Aceh baik di Sungai Rotan sendiri maupun di beberapa lokasi lainnya.
Sebagai peninggalan sejarah, oleh sebagian masyarakat seperti diakui Abu Bakar air yang ada di Guci Badano tersebut juga kerap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk keperluan pengobatan.
Berbeda dengan masjid lainnya yang ada di Pariaman, kehadiran guci raksasa tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Bentuk dan keasliannya yang masih terpelihara diyakinkan akan mampu membawa orang yang menyaksikannya.
source: http://padang-today.com/?today=news&id=11942