Ilustrasi |
"Ini adalah penemuan menggelikan yang tidak akan bisa diterapkan." Demikian reaksi ahli nyamuk dan malaria Belanda Dr Bart Knols terhadap inovasi Amerika untuk melawan penyebaran malaria, 'Photonic Fence'.
'Pagar listrik' adalah temuan mantan direktur eksekutif Microsoft, Nathan Myhrvold. Ini adalah sebuah sistem yang bisa mengidentifikasi insekta yang terbang bebas lalu mematikan mereka secara individual dengan pancaran energi laser.
Menurut perusahaan pembuat, Intellectual Ventures, teknologi ini bisa diterapkan untuk membasmi nyamuk penyebab malaria. Banyak pihak memuji temuan ini.
Teknologi laser ini diperkenalkan dalam Konferensi Teknologi, Hiburan dan Desain (TED) belum lama ini. Myhrvold mengakui teknologi yang terinspirasi oleh Star Wars ini adalah salah satu inovasi perusahaan yang paling beresiko dan tidak praktis. Namun demikian, ia tidak ragu teknologi ini bisa dipakai di Afrika.
Boros
Dr Knols dari Universitas Amsterdam tidak begitu antusias dengan penemuan ini. Menurutnya, sistem ini membutuhkan dana besar dan pasokan energinya tidak stabil. Ini semua menyebabkan Photonic Fence tidak praktis dan boros.
Selain itu menurut Dr Knols penemuan ini tidak baru lagi. Konsepnya sudah setahun lalu dikembangkan dan sampai saat ini baru terbukti bisa dipakai di lab saja. Dr Knols mengkritik Intellectual Ventures karena menggunakan data statistik dalam marketing mereka bahwa setiap detiknya 43 anak mati karena malaria. Menurut Dr Knols hal itu tidak bermoral dan tidak etis.
Masa Depan
Apa Photonic Fence pada akhirnya akan benar-benar bisa diterapkan masih menjadi tanda tanya besar. Namun satu hal pasti, tanggapan Dr Bart Knol merupakan pukulan bagi Intellectual Ventures.
Data Malaria
Separuh dari populasi dunia (sekitar 3,3 milyar orang) rentan malaria. Setiap tahunnya, 250 juta orang terjangkit penyakit ini, hampir satu juta pasien meninggal karenanya. Penduduk negara-negara miskin di dunia paling rawan terkena malaria.
Malaria adalah masalah besar di Afrika. Setiap tahunnya 1 di antara 5 anak mati karena malaria. Menurut data WHO setiap 30 detik seorang anak mati karena malaria.
source: http://klipberita.com/klip-iptek/6567-pagar-listrik-anti-malaria-tidak-manjur.html