Kematian bayi karena penyakit rhesus darah sering terjadi karena sulitnya mencari donor darah langka tersebut. Salah satu yang memiliki darah langka itu adalah James Harrison. Pria tua itu telah menyelamatkan nyawa jutaan bayi karena darahnya yang istimewa.
James Harrison pria Australia berusia 74 tahun, telah menjadi donatur darah selama 56 tahun. Darahnya yang tergolong jenis langka telah menyelamatkam dua juta lebih nyawa bayi. Karena kebaikannya, dia dijuluki 'manusia bertangan emas' atau 'manusia dalam dua juta orang'.
Harrison telah memberikan darah tiap beberapa minggu sekali sejak ia berusia 18 tahun, dan kini total sudah 948 sumbangan darahnya.
James Harrison pria Australia berusia 74 tahun, telah menjadi donatur darah selama 56 tahun. Darahnya yang tergolong jenis langka telah menyelamatkam dua juta lebih nyawa bayi. Karena kebaikannya, dia dijuluki 'manusia bertangan emas' atau 'manusia dalam dua juta orang'.
Harrison telah memberikan darah tiap beberapa minggu sekali sejak ia berusia 18 tahun, dan kini total sudah 948 sumbangan darahnya.
Dia telah membantu banyak ibu melahirkan bayi yang sehat, termasuk juga menjadi donor untuk bayi anaknya sendiri, Tracey. Kini bayi Tracey bisa tumbuh sehat berkat darah kakeknya.
Harrison memiliki antibodi dalam plasmanya, yang menghentikan kematian bayi akibat penyakit Rhesus, yaitu salah satu penyebab penyakit hemolitik pada bayi baru lahir dan merupakan suatu bentuk anemia yang parah. Darahnya telah mengarah pada pengembangan vaksin yang disebut Anti-D.
"Saya tidak akan pernah berhenti. Tidak akan pernah," kata Harrison yang berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi pendonor sejak usianya 14 tahun, setelah ia menjalani pembedahan dada mayor yang membutuhkan 13 liter darah, seperti dilansir dari Dailymail.
Menurutnya, ia harus berada di rumah sakit selama tiga bulan saat menjalani pembedahan. Darah yang ia terima telah menyelamatkan hidupnya, dan sejak itu ia berjanji akan memberikan darahnya ketika ia berusia 18 tahun.
Tepat setelah ia mulai menyumbangkan darahnya, ia mengetahui bahwa darahnya adalah jenis yang langka dan terdapat antibodi penyelamat di dalamnya.
Pada waktu itu, ribuan bayi di Australia sekarat tiap tahunnya karena penyakit Rhesus. Bayi yang baru lahir lainnya menderita kerusakan otak permanen karena kondisi tersebut.
Penyakit ini menciptakan ketidakcocokan antara darah ibu dan bayinya yang belum lahir. Ini dikarenakan salah satu dari mereka memiliki Rh-positif (memiliki antigen D) dan lainnya Rh-negatif (tidak memiliki antigen D).
Setelah tipe darahnya ditemukan, Harrison menawarkan diri untuk menjalani serangkaian tes untuk membantu mengembangkan vaksin anti-D. Harrison memiliki Rh-negatif dan ia diberikan suntikan darah Rh-positif.
Harrison telah memberikan darahnya pada ratusan ribu perempuan. Ia juga memberikan darahnya pada bayi setelah mereka dilahirkan untuk menghentikan mengembangan penyakit. Diperkirakan, ia telah menyelamatkan 2,2 juta bayi sampai saat ini.
Darah Harrison dianggap begitu istimewa. Hidupnya telah diasuransikan untuk satu juta dolar Australia.
"Saya tidak takut. Saya senang membantu. Saya harus menandatangani setiap bentuk pendonoran dan pada dasarnya menandatangi kehidupan saya," kata Harrison.
source : detik.com
Harrison memiliki antibodi dalam plasmanya, yang menghentikan kematian bayi akibat penyakit Rhesus, yaitu salah satu penyebab penyakit hemolitik pada bayi baru lahir dan merupakan suatu bentuk anemia yang parah. Darahnya telah mengarah pada pengembangan vaksin yang disebut Anti-D.
"Saya tidak akan pernah berhenti. Tidak akan pernah," kata Harrison yang berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi pendonor sejak usianya 14 tahun, setelah ia menjalani pembedahan dada mayor yang membutuhkan 13 liter darah, seperti dilansir dari Dailymail.
Menurutnya, ia harus berada di rumah sakit selama tiga bulan saat menjalani pembedahan. Darah yang ia terima telah menyelamatkan hidupnya, dan sejak itu ia berjanji akan memberikan darahnya ketika ia berusia 18 tahun.
Tepat setelah ia mulai menyumbangkan darahnya, ia mengetahui bahwa darahnya adalah jenis yang langka dan terdapat antibodi penyelamat di dalamnya.
Pada waktu itu, ribuan bayi di Australia sekarat tiap tahunnya karena penyakit Rhesus. Bayi yang baru lahir lainnya menderita kerusakan otak permanen karena kondisi tersebut.
Penyakit ini menciptakan ketidakcocokan antara darah ibu dan bayinya yang belum lahir. Ini dikarenakan salah satu dari mereka memiliki Rh-positif (memiliki antigen D) dan lainnya Rh-negatif (tidak memiliki antigen D).
Setelah tipe darahnya ditemukan, Harrison menawarkan diri untuk menjalani serangkaian tes untuk membantu mengembangkan vaksin anti-D. Harrison memiliki Rh-negatif dan ia diberikan suntikan darah Rh-positif.
Harrison telah memberikan darahnya pada ratusan ribu perempuan. Ia juga memberikan darahnya pada bayi setelah mereka dilahirkan untuk menghentikan mengembangan penyakit. Diperkirakan, ia telah menyelamatkan 2,2 juta bayi sampai saat ini.
Darah Harrison dianggap begitu istimewa. Hidupnya telah diasuransikan untuk satu juta dolar Australia.
"Saya tidak takut. Saya senang membantu. Saya harus menandatangani setiap bentuk pendonoran dan pada dasarnya menandatangi kehidupan saya," kata Harrison.
source : detik.com