Lubang yang diberi nama The Great Blue Hole ini merupakan hasil reruntuhan suatu system gua batu kapur yang terbentuk saat permukaan laut lebih rendah yang terjadi berulang-ulang.
Konon, jutaan tahun yang lalu, Blue Hole adalah sebuah gua kering yang besar, dimana stalaktit dan stalakmit perlahan-lahan terbentuk. Ketika zaman es ribuan tahun yang lalu, permukaan air laut mulai naik menutupi gua. Pada kedalaman 130 kaki (40 meter) suhu lubang ini sekitar 76 derajat Fahrenheit (24 dereajat Celsius) sepanjang tahunnya.
Dari Jacques-Yves Cousteau, seorang perwira Angkatan Laut Perancis, yang sekaligus penjelajah, ekologi, pembuat film ilmuwan, dan peneliti ini, diketahui bahwa tempat ini mempunyai kedalaman berwarna biru nila, dan banyak jenis binatang laut yang menghuni lubang tersebut. Di antaranya yaitu ikan kerapu raksasa, hiu Karibia, ikan gobi, angel fish, butterflyfish, dan hamnlets.
Jacques membawa kapal Calypso dan kapal selam untuk masuk ke bagian dalam lubang dan memerikas stalaktit diskors dari dinding yang menggantung. Lubang ini mengagumkan disebabkan adanya elkhron karang yang tumbuh di permukaan.
Lubang ini juga mempunyai dinding tipis sekitar 110 kaki (44 meter) dengan formasi stalaktit. Makin ke dalam, sirkulasi air dan cahaya makin berkurang.
Tempat ini terletak di pesisir Belize, negara kecil di Amerika Tengah. Tepatnya berada di dekat pusat Lighthouse Reef 60 mil (90km) timur daratan Belize. Lubang ini mempunyai bentuk bulat yang sempurna, lebih dari 984 kaki (300 meter) dan kedalamannya mencapai 410 kaki (125 meter) dan dilindungi oleh Belize Audubon Society.
source: metronews/lh3