Florida - Seekor ikan paus pembunuh atau orca menyerang seorang perempuan yang menjadi pelatihnya di tengah pertunjukan yang sedang berlangsung di SeaWorld Orlando, Florida.
Pada pertunjukkan, Rabu (24/2) malam itu, pelatih perempuan berusia sekitar 40 tahun bernama Dawn Brancheau sedang mengelus-elus kepala paus pembunuh bernama Tilikum, ketika tiba-tiba hewan pemakan daging terbesar di dunia itu menyambar pinggang dan membuatnya terjatuh ke dalam kolam.
"Dia mengusap-usap kepala paus pembunuh itu, dan dia (ikan paus) menyambar dan melemparnya ke dalam kolam," kata jurubicara SeaWorld, Chuck Tompkins, sebagaimana dilansir Skynews, Kamis (25/2).
Menurut Tompkins, Dawn dan ikan paus pemburu itu mengawali sesi pertunjukan dengan baik di hadapan ratusan penonton yang hadir. Namun, tiba-tiba semua menjadi malapetaka, saat Dawn mengelus kepala orca yang akrab dipanggil Tily tersebut. Paus pembunuh terbesar milik SeaWorld itu meloncat dari air dan menyambar Dawn.
"Kami tidak tahu apa yang telah terjadi pada kepala ikan paus pembunuh tersebut. Dia hampir menjalani sesi yang sempurna dengan Dawn. Perilakunya sangat memuaskan. Itulah alasan mengapa dia mengelus kepalanya," kata Tompkins.
Lebih lanjut Tompkins menyatakan Dawn merupakan pelatih yang paling berpengalaman. Perempuan itu telah bekerja di perusahaan selama 16 tahun. Sebagaimana dilaporkan sebuah harian lokal, Orlando Sentinel, Tilly sebelumnya juga pernah menyebabkan kematian seorang pelatihnya tahun 1991 ketika pertunjukkan di arena 'Sealand of the Pacific' di wilayah Victoria, British Columbia. Orca tersebut kemudian dijual kepada SeaWorld tahun 1992, dan pada tahun 1999 menyebabkan kematian seorang laki-laki. Mayat laki-laki telanjang terlihat mengambang di dalam kolam paus tersebut.
Menurut seorang mantan karyawan SeaWorld, Tillikum biasanya dipisahkan dari ikan paus pembunuh lainnya, dan para pelatih dilarang untuk masuk ke dalam kolam Tilly karena pengalaman masa lalu orca berusia 30 tahun itu. Akibat insiden tersebut, pihak pengelola menutup arena pertunjukan untuk sementara waktu.
source: http://www.primaironline.com