SAN DIEGO–Para peneliti di Kebun Binatang San Diego, Amerika Serikat (AS), sedang mempelajari apa yang selama ini disebut bahasa rahasia gajah. Para peneliti ini telah memantau komunikasi antarhewan yang tidak bisa didengar telinga manusia.
Manusia mungkin hanya bisa mendengar lengkingan suara gajah yang mirip suara terompet. Namun, gajah ternyata juga menghasilkan suara geraman.
Nah, suara geraman gajah ini hanya sebagian kecil yang tertangkap telinga manusia. Dua pertiga suara itu dihasilkan dalam frekuensi yang terlalu rendah untuk ditangkap telinga manusia.
Demi mempelajari suara-suara yang tak terdengar ini, maka para peneliti memasang sebuah mikrofon yang sangat sensitif untuk menangkap frekuensi rendah dan memasang sebuah GPS pelacak pada delapan gajah betina di kebun binatang itu.
Dari hasil yang diperoleh, para peneliti kemudian bisa menyesuaikan antara suara-suara yang dihasilkan para gajah itu dengan apa yang mereka sedang lakukan.
“Kami sangat antusias mempelajari sistem hierarki dalam kelompok gajah betina ini dan bagaimana mereka beinteraksi satu dengan lainnya,” ujar pimpinan proyek penelitian Matt Anderson kepada BBC, Senin (22/2).
Tim ini sudah mempelajari bahwa gajah betina yang sedang hamil menggunakan suara berfrekuensi rendah untuk memberitahu kelompoknya bahwa dia akan segera melahirkan.
“Kami sudah memantau selama dua tahun lebih, dan dalam 12 hari terakhir kami mengetahui penggunaan eraman berfrekuensi rendah itu, eraman rendah yang bisa kami dengar,” kata Anderson. ”Suara-suara itu kami yakini merupakan pemberitahuan kepada gajah-gajah lain bahwa seekor bayi akan segera lahir.”
Selain itu, para peneliti juga yakin eraman ini juga merupakan peringatan atau tanda bahaya agar para gajah ini mewaspadai kemungkinan datangnya para hewan pemangsa.
Kini Matt Anderson dan timnya terus menganalisa data untuk mempelajari lebih lanjut soal bahasa rahasia para gajah tersebut.
source: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/gajah-juga-punya-bahasa-rahasia/