Medan, (Analisa)
Seorang istri nekat memotong kelamin suaminya yang nyaris putus. Akibatnya, korban dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan (RSUPM) untuk menyambung alat vitalnya.
Insiden ini terjadi Minggu (13/1) sekira pukul 06.00 WIB. Ketika itu korban Yandi (34) warga Jalan Bantaran Dusun II, Desa Lantasam Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, saat tidur di rumah isterinya di Desa Marindal Pasar 12 Patumbak.
Akibat kejadian ini, tak berapa lama istri korban menyerahkan diri ke Polsek Patumbak. Walau begitu pihak keluarga korban mengatakan akan tetap membuat laporan ke polisi.
Nekatnya isteri korban, Mariati (42), memotong kelamin suaminya diduga karena cemburu. Apalagi mengingat statusnya yang sebelum dinikahi Yandi, seorang janda beranak dua.
Dari cerita pihak keluarga korban ketika ditemui di IGD RSUPM kemarin sore, pemicu terjadinya kejadian ini bermula korban dan isterinya tengah pisah ranjang dua malam lalu. Selama 17 tahun membina rumah tangga, pasangan suami istri ini memang sering cekcok.
Sejak 17 tahun menikah pasangan ini belum dikaruniai anak. Ini pula yang membuat Mariati takut suaminya selingkuh. Padahal, Yandi dan Mariati sudah mengadopsi seorang anak, tapi rasa cemburu Mariati semakin tinggi.
Sering mengancam
Saat cekcok Mariati memang sering mengancam akan memotong alat kelamin suaminya, jika Yandi yang seorang supir rental ini selingkuh dengan wanita lain.
Ternyata ancaman itu betul-betul terjadi, Minggu (12/1) malam lalu Yandi pulang ke rumah istrinya untuk mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebab, Yandi kesulitan membawa mobil rentalnya karena SIM ditahan istrinya. Yandi pun pamit kepada pihak keluarganya yang tinggal di Jalan Bantaran Dusun II itu menuju kediaman istrinya.
Ketika itu Mariati memberikan SIM tersebut dengan syarat Yandi tidak lagi pergi meninggalkannya dan hal itu disetujui Yandi.
Paginya, sekira pukul 06.00 WIB saat masih tidur, Yandi menjerit kesakitan di daerah vitalnya. Begitu dilihat, ternyata alat kelaminnya nyaris putus dipotong isterinya.
Jeritan Yandi mengundang perhatian warga sekitar hingga merebak ke pihak keluarga korban. Atas bantuan warga, Yandi sempat dilarikan ke RS Nursa’adah. Namun pihak medis rumah sakit itu menolak karena tak sanggup menanganinya. Yandi kemudian dirujuk ke RSUPM lantaran lukanya terus mengalami perdarahan.
Langsung ditangani
Di RSUPM Yandi langsung ditangani di ruang operasi sekira pukul 13.00 WIB. Operasi penyambungan alat vitalnya berlangsung lebih kurang tiga jam.
Menurut dokter yang menangani operasi Yandi namun enggan namanya ditulis, pemotongan itu mengakibatkan saluran kencing dan pembuluh darah vitalnya putus sehingga darah terus mengalir keluar.
Untungnya, pembuluh darah itu sudah disambung kembali sehingga korban tidak banyak kehilangan darah. Begitu pula dengan saluran kencingnya.
Kondisi korban, katanya, sejak awal tak mengakhawatirkan dan luka tersebut tak mengancam nyawanya. Dia menambahkan, alat kelamin Yandi akan ‘berfungsi’ normal kembali jika penyambungan alat vital yang terpotong itu berhasil atau sembuh. “Jadi kita berharap penyambungan alat vital itu berhasil,” sebutnya.
Menyinggung seberapa besar luka pemotongan itu, kedalaman luka lebih kurang 2/3 dari 3 centimeter diameter vital korban. Sementara, panjang penis korban yang nyaris terpotong lebih kurang 2-3 centimeter. Usai operasi, korban saat ini dirawat di ruang Recovery lantai 4 gedung baru.
Seorang istri nekat memotong kelamin suaminya yang nyaris putus. Akibatnya, korban dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan (RSUPM) untuk menyambung alat vitalnya.
Insiden ini terjadi Minggu (13/1) sekira pukul 06.00 WIB. Ketika itu korban Yandi (34) warga Jalan Bantaran Dusun II, Desa Lantasam Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, saat tidur di rumah isterinya di Desa Marindal Pasar 12 Patumbak.
Akibat kejadian ini, tak berapa lama istri korban menyerahkan diri ke Polsek Patumbak. Walau begitu pihak keluarga korban mengatakan akan tetap membuat laporan ke polisi.
Nekatnya isteri korban, Mariati (42), memotong kelamin suaminya diduga karena cemburu. Apalagi mengingat statusnya yang sebelum dinikahi Yandi, seorang janda beranak dua.
Dari cerita pihak keluarga korban ketika ditemui di IGD RSUPM kemarin sore, pemicu terjadinya kejadian ini bermula korban dan isterinya tengah pisah ranjang dua malam lalu. Selama 17 tahun membina rumah tangga, pasangan suami istri ini memang sering cekcok.
Sejak 17 tahun menikah pasangan ini belum dikaruniai anak. Ini pula yang membuat Mariati takut suaminya selingkuh. Padahal, Yandi dan Mariati sudah mengadopsi seorang anak, tapi rasa cemburu Mariati semakin tinggi.
Sering mengancam
Saat cekcok Mariati memang sering mengancam akan memotong alat kelamin suaminya, jika Yandi yang seorang supir rental ini selingkuh dengan wanita lain.
Ternyata ancaman itu betul-betul terjadi, Minggu (12/1) malam lalu Yandi pulang ke rumah istrinya untuk mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebab, Yandi kesulitan membawa mobil rentalnya karena SIM ditahan istrinya. Yandi pun pamit kepada pihak keluarganya yang tinggal di Jalan Bantaran Dusun II itu menuju kediaman istrinya.
Ketika itu Mariati memberikan SIM tersebut dengan syarat Yandi tidak lagi pergi meninggalkannya dan hal itu disetujui Yandi.
Paginya, sekira pukul 06.00 WIB saat masih tidur, Yandi menjerit kesakitan di daerah vitalnya. Begitu dilihat, ternyata alat kelaminnya nyaris putus dipotong isterinya.
Jeritan Yandi mengundang perhatian warga sekitar hingga merebak ke pihak keluarga korban. Atas bantuan warga, Yandi sempat dilarikan ke RS Nursa’adah. Namun pihak medis rumah sakit itu menolak karena tak sanggup menanganinya. Yandi kemudian dirujuk ke RSUPM lantaran lukanya terus mengalami perdarahan.
Langsung ditangani
Di RSUPM Yandi langsung ditangani di ruang operasi sekira pukul 13.00 WIB. Operasi penyambungan alat vitalnya berlangsung lebih kurang tiga jam.
Menurut dokter yang menangani operasi Yandi namun enggan namanya ditulis, pemotongan itu mengakibatkan saluran kencing dan pembuluh darah vitalnya putus sehingga darah terus mengalir keluar.
Untungnya, pembuluh darah itu sudah disambung kembali sehingga korban tidak banyak kehilangan darah. Begitu pula dengan saluran kencingnya.
Kondisi korban, katanya, sejak awal tak mengakhawatirkan dan luka tersebut tak mengancam nyawanya. Dia menambahkan, alat kelamin Yandi akan ‘berfungsi’ normal kembali jika penyambungan alat vital yang terpotong itu berhasil atau sembuh. “Jadi kita berharap penyambungan alat vital itu berhasil,” sebutnya.
Menyinggung seberapa besar luka pemotongan itu, kedalaman luka lebih kurang 2/3 dari 3 centimeter diameter vital korban. Sementara, panjang penis korban yang nyaris terpotong lebih kurang 2-3 centimeter. Usai operasi, korban saat ini dirawat di ruang Recovery lantai 4 gedung baru.
Source:
HARIAN ANALISA
HARIAN ANALISA